Militer Myanmar Makin Brutal, Aung San Suu Kyi Panas Dingin

18 Maret 2021 23:54

GenPI.co - Pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi akan menghadapi tuduhan korupsi baru dari para jenderal yang merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari, karena pengunjuk rasa yang berjuang untuk memulihkan demokrasi menghadapi peningkatan isolasi di balik pemadaman data seluler.

Peraih Nobel berusia 75 tahun, yang ditahan bersama dengan pembantu utama lainnya ketika militer mengambil kendali negara itu, telah didakwa memiliki walkie-talkie tanpa izin dan melanggar pembatasan virus corona.

BACA JUGA: Iron Dome Israel Bikin Jantungan, Drone dan Rudal Bisa Ambyar

Maung Weik, seorang pengembang properti, mengatakan bahwa dia telah menyumbangkan uang kepada tokoh-tokoh senior pemerintah untuk kebaikan bisnisnya.

"Aung San Suu Kyi melakukan korupsi dan (pihak berwenang) bersiap untuk menuntutnya sesuai dengan undang-undang antikorupsi," kata seorang penyiar selama siaran, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (18/3/2021).

Sementara, pekan lalu seorang juru bicara militer mengatakan seorang menteri utama yang sekarang ditahan telah mengakui memberinya $ 600.000 dan lebih dari 10 kilogram (22 pon) emas batangan.

Pengacaranya telah membantah tuduhan tersebut.

BACA JUGA: Nyali AS Bisa Ciut Lihat Terpedo Penghancur Bumi Korut, Merinding

"Tuduhan itu tidak berdasar dan tidak logis," kata pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, kepada kantor berita AFP.

Selain itu, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), yang melacak penangkapan dan korban jiwa sejak kudeta, mengatakan sedikitnya 217 orang telah tewas dalam protes tersebut.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co