Permohonan Gadis Nigeria Sebelum Digilir Bandit, Bikin Lemas

05 Maret 2021 12:02

GenPI.co - Pihak berwenang di negara bagian Zamfara Nigeria telah mengumumkan jam malam dan menutup aktivitas pasar setelah kekerasan menodai kembalinya ratusan siswi yang diculik para bandit.

Sebelumnya, pada Rabu (3/3/2021) lalu, sebanyak 279 siswi dilaporkan tiba-tiba mendapatkan serangan tembakan dan kekacauan meletus, lalu mereka diculik oleh pria bersenjata dari sekolah asrama mereka.

BACA JUGA: Erdogan-Macron Bersatu, Dunia Bisa Dibikin Mati Kutu

Dilansir Reuters, Jumat (5/3/2021) dikabarkan gadi-gadis itu digilir oleh para bandit dan sedikitnya ada tiga gadis ditembak, tetapi tidak jelas bagaimana kondisinya hingga saat ini.

Sementara, seorang saksi melihat polisi menembakkan gas air mata ke sekelompok bandit tersebut di luar sekolah, dan tentara menembak ke udara, setelah orang tua tidak sabar masuk dan memeluk anak-anak mereka untuk dibawa pulang.

Juru bicara negara bagian Zamfara Sulaiman Tunau Anka menyebutnya sebagai insiden mengerikan dan mengatakan gubernur telah memberlakukan jam malam senja hingga fajar di kota itu, Jangebe.

Anka juga menyatakan aktivitas pasar akan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut, karena pihak berwenang telah menemukan "bukti kuat" bahwa aktivitas ini telah membantu dan mendukung para bandit.

“Pemerintah negara bagian siap untuk memastikan keselamatan jiwa dan harta benda warganya dengan segala cara,” kata Anka dalam pernyataannya.

Presiden Muhammadu Buhari juga telah memerintahkan penempatan militer besar-besaran ke Zamfara, melarang penambangan, dan memberlakukan zona larangan terbang di negara bagian itu.

Pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam pemerintah Nigeria karena kurangnya penyelidikan yang efektif terhadap penculikan 344 siswa dari sekolah asrama anak laki-laki di Kankara, Negara Bagian Katsina, pada Desember 2020 dan dibebaskan beberapa hari kemudian.

Para ahli juga menyerukan rehabilitasi segera bagi siswa yang trauma.

BACA JUGA: Titah Negara ASEAN Terhadap Militer Myanmar Bisa Bikin Gemetaran

“Inklusi sosial dari anak-anak ini membutuhkan penyediaan langkah-langkah jangka panjang yang bertujuan untuk memulihkan kesejahteraan fisik dan psikologis mereka,” kata ahli prosedur khusus hak asasi manusia PBB.

Diketahui, geng kriminal bersenjata berat di barat laut dan tengah Nigeria memang telah meningkatkan serangan dalam beberapa tahun terakhir, penculikan untuk tebusan, pemerkosaan dan penjarahan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co