GenPI.co - Guinea telah meluncurkan kampanye vaksinasi Ebola untuk menghentikan penyebaran penyakit mematikan yang melanda bagian selatan negara itu bulan ini dan telah menyebabkan beberapa kematian.
Upaya vaksinasi dimulai pada hari Selasa di Gouecke, di prefektur N'Zerekore di mana kasus pertama terdeteksi pada 14 Februari lalu.
BACA JUGA: Cerai di China Nyakitin Cowok, Rp 109 Juta Harus Dibayar ke Istri
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, bahwa peluncuran dimulai dengan vaksinasi petugas kesehatan.
"Vaksinasi menggunakan 'strategi cincin' di mana semua orang yang telah melakukan kontak dengan pasien Ebola yang dikonfirmasi diberikan vaksin, serta petugas garis depan dan kesehatan," kata WHO dalam keterangannya, seperti dilansir dari AFP, Rabu (24/2/2021).
Diketahui, Ebola menyebabkan demam parah dan, dalam kasus terburuk, pendarahan tak terbendung.
Ini ditularkan melalui kontak dekat dengan cairan tubuh, dan orang yang tinggal bersama atau merawat pasien Ebola adalah yang paling berisiko.
Kebangkitan virus telah mengkhawatirkan pemerintah di wilayah tersebut. Wabah besar dapat membanjiri infrastruktur kesehatan yang sudah memerangi pandemi virus corona.
Guinea telah mencatat empat kasus yang dikonfirmasi dan empat kemungkinan, termasuk lima kematian dalam kebangkitan pertama Ebola sejak wabah 2013-2016 yang menewaskan 11.300 orang di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.
Selama upacara di luar pusat kesehatan di Gouecke, pejabat pemerintah setempat menerima pukulan di depan beberapa lusin orang.
Seorang pemuka agama dan dai juga mendorong masyarakat untuk diimunisasi.
BACA JUGA: Myanmar Bakal Ambyar! Uang Dibatasi, Warga Kalap Tingkat Dewa
Menteri Kesehatan Guinea Remy Lamah, yang berasal dari wilayah tersebut, menerangkan bahwa dia telah menghabiskan hari itu mencoba membujuk para pemimpin setempat untuk mengatasi resistensi mereka terhadap vaksin tersebut.
"Saya pikir dalam enam minggu, kami bisa menyelesaikan penyakit dari virus Ebola ini," tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News