GenPI.co - Inggris menyerukan agar China memeberikan akses pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelidiki laporan pelanggaran di wilayah China paling barat, Xinjiang.
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengaku saat ini mengutuk catatan hak buruk sesama anggota dewan China dan Rusia dan meningkatnya kekhawatiran tentang Myanmar dan Belarusia.
BACA JUGA: Nggak Perlu PBB, Joe Biden dan Eropa Bikin Militer Myanmar Rontok
Untuk China, Raab akan merujuk pada laporan pelanggaran di Xinjiang, termasuk penyiksaan, kerja paksa dan sterilisasi paksa terhadap wanita.
“Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, atau ahli pencari fakta independen lainnya, kami harus diberikan akses yang tidak terkekang ke Xinjiang,” ujar Raab dalam pernyataannya, seperti dilasnir dari Reuters, Selasa (23/2/2021).
China telah dikutuk secara luas karena menahan ratusan ribu orang di Xinjiang dan menempatkan mereka di tempat yang disebutnya sebagai "pusat pelatihan kejuruan" yang katanya perlu untuk membasmi "ekstremisme" dan memberi orang keterampilan baru.
Sementara, Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet telah meminta China untuk mengizinkannya mengunjungi wilayah tersebut sejak Desember 2018. Setahun yang lalu, dia meminta akses tanpa batas ke wilayah tersebut.
Beijing sebelumnya memang telah mengatakan akan menyambut pejabat PBB di Xinjiang asalkan mereka tetap berada di luar urusan dalam negeri negara.
Selain itu, sebuah lembaga pemikir Australia tahun lalu melaporkan China memperluas jaringan pusat penahanannya di Xinjiang, bahkan ketika dikatakan akan menghentikan program "pendidikan ulang".
BACA JUGA: Jangan Baca! Wapres Zimbabwe dan Selingkuhan Begituan di Kantor
Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI) mengungkapkan telah mengidentifikasi lebih dari 380 fasilitas penahanan yang dicurigai di wilayah tersebut.
Bahkan, PBB menambahkan lebih dari satu juta warga Uighur dan sebagian besar penduduk berbahasa Turki Muslim telah ditahan dalam beberapa tahun terakhir.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News