Dunia Mana Suaranya? Demonstran Myanmar Tewas Tertembak di Kepala

20 Februari 2021 15:30

GenPI.co - Puluhan ribu warga Myanmar ngamuk. Militer Myanmar diserang habis-habisan dengan batu dan bom Molotov. Mereka marah dengan tewasnya salah seorang demonstran yang tertembak di kepala.

Pihak rumah sakit mengonfirmasi kematian Mya Thwate Thwate Khaing pada Jumat (19/2) pukul 11 pagi, waktu setempat.

BACA JUGA: Hoki Full Abis, Rezeki 4 Shio Nggak Bakal Bikin Nangis

Disebutkan bahwa jasad perempuan itu akan diperiksa dewan pada pukul 3 sore karena ini adalah kasus ketidakadilan.

“Kami akan simpan catatan dan mengirim salinannya ke otoritas masing-masing. Kami akan mencari keadilan dan akan melakukannya,” kata dokter itu.

Demonstran wanita itu sudah dalam posisi koma sejak seminggu terakhir. Saat tertembak di kepala, lukanya sudah sangat parah. 

BACA JUGA: Jahatnya Kebangetan! Tolong Jauhi 3 Zodiak Ini 

Tindakan keras polisi saat demonstrasi antikudeta berbuah kebencian. Apalagi, dokter menemukan fakta bahwa korban demonstrasi tertembak dengan peluru tajam.

Myanmar pun kian membara. Tewasnya demonstran ini makin menyulut aksi patriotisme di Negeri 1000 Pagoda itu. 

Seperti dilansir AFP, sejak Jumat (19/2/2021), aksi demonstrasi di Naypyidaw berubah menjadi kekerasan. Tembakan peluru karet polisi tak membuat pengunjuk rasa mundur. 

BACA JUGA: Pemikir, Memesona & Berkarisma, Semua Diborong Weton Rabu Kliwon

Polisi dan militer pun mengalihkan tekanan ke rumah sakit. Seorang staf rumah sakit yang enggan disebutkan namanya menyebut telah menghadapi tekanan besar.

Utamanya sejak Mya Thwate Thwate Khaing berada di unit perawatan intensif mereka. “Beberapa sudah meninggalkan rumah sakit karena tekanan,” katanya.

Keadaan Myanmar membuat tekanan global kepada para jenderal makin keras. Inggris dan Kanada memberlakukan sanksi kepada para jenderal.

BACA JUGA: Uang Nggak Dicari, 5 Zodiak Malah Kaya Raya

Yang jadi pertanyaan, mana dukungan dunia untuk Myanmar? Sanksi keras jelas tak membuat militer Myanmar melemahkan tindakan represifnya.

Yang dibutuhkan sekarang adalah dukungan kekuatan militer untuk melawan rezim junta yang berkuasa. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co