GenPI.co - Sebanyak 25 orang tewas setelah hujan lebat menyebabkan banjir di sebuah bengkel tekstil bawah tanah ilegal di sebuah rumah pribadi di Maroko.
Dilansir AFP, Selasa (9/2/2021), petugas penyelamat menemukan 25 mayat dari properti Tangier dan menyelamatkan 10 korban selamat dan langsung dibawa ke rumah sakit.
BACA JUGA: Protes Meluas, Militer Myanmar Gunakan Meriam Bungkam Pedemo
Seorang pejabat pemerintah di tempat kejadian mengatakan 25 orang telah tewas, 17 wanita dan delapan pria, semuanya berusia antara 20 dan 40 tahun.
10 pekerja diselamatkan berkat seorang penduduk setempat yang membantu mereka keluar dari ruang bawah tanah yang banjir dengan tali.
Outlet media lokal mengindikasikan setidaknya beberapa korban mungkin telah tersengat listrik karena air yang masuk mengganggu fasilitas listrik, tetapi para pejabat belum mengkonfirmasi hal ini.
Sebuah penyelidikan telah diluncurkan untuk menentukan penyebab kecelakaan dan mereka yang bertanggung jawab.
Sektor tenaga kerja informal Maroko mewakili sekitar seperlima dari aktivitas ekonomi non-pertanian dan para pekerja sering bekerja dalam kondisi yang tidak aman.
Diketahui, Maroko mencatat sekitar 2.000 kematian setiap tahun karena kecelakaan terkait pekerjaan, "salah satu angka tertinggi" di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Negara Afrika Utara itu telah mengalami hujan lebat dalam beberapa pekan terakhir, setelah kemarau panjang.
Pada awal Januari juga terjadi cuaca buruk yang menyebabkan beberapa bangunan bobrok di Casablanca, ibu kota ekonomi negara itu, menyebabkan setidaknya empat kematian.
BACA JUGA: OMG! China Akan Bangun Bendungan Terbesar di Dunia, Ini Tujuannya
Sistem drainase yang tidak terawat sering memperburuk banjir di kota-kota.
Tercatat lebih dari 50 orang tewas akibat banjir sejak tahun 2014 yang disebabkan oleh hujan lebat di selatan Maroko.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News