Duh, Sejumlah Negara Kecam Soal Kudeta Militer di Myanmar

02 Februari 2021 19:38

GenPI.co - Myanmar tengah bergejolak, setelah terjadinya kudeta pemerintahan oleh militer di Myanmar. Karena ini, semua sejumlah negara mengecam tindakan tersebut.

Dilansir AFP, Selasa (2/2/2021) China telah mengamati kudeta militer di Myanmar yang berlangsung menegangkan.

BACA JUGA: Keren Banget! Turki Uji Coba Bus Listrik Tanpa Pengemudi

"China adalah tetangga baik bagi Myanmar. Kami berharap semua pihak di Myanmar bisa menangani perbedaan mereka dengan tepat di bawah konstitusi dan kerangka hukum serta menjaga stabilitas politik dan sosial," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam keterangannya.

China sendiri telah lama berjabat tangan bersama Myanmar. China bahkan selalu berdiri di samping Myanmar dari berbagai masa transisi, baik saat negara dikuasai militer hingga dipimpin oleh Suu Kyi.

China juga diketahui memiliki kepentingan ekonomi strategis di Myanmar, dengan jaringan pipa minyak dan gas utama yang mengalir melalui negara itu.

Sementara itu, pemerintah Indonesia ikut angkat bicara perihal kudeta militer yang tengah berlangsung di Myanmar.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyampaikan beberapa, salah satunya keprihatinan atas perkembangan politik di negara tersebut.

"Indonesia sangat prihatin atas perkembangan politik terakhir di Myanmar," demikian pernyataan Kemlu RI.

Kemlu juga berharap ada penyelesaian hukum mengenai perselisihan yang terjadi akibat perbedaan pendapat pada hasil pemilihan umum November 2020.

"Indonesia juga menggarisbawahi bahwa perselisihan-perselisihan terkait hasil pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang tersedia," kata mereka.

Pemerintah Indonesia juga mendesak pihak yang terlibat di Myanmar agar segera mengedepankan dialog sebagai jalan keluar bersama agar tercipta damai.

Selain itu, kabar penahanan Suu Kyi mulai tersebar di kamp pengungsian di Bangladesh. Kamp tersebut dihuni sekitar 1 juta pengungsi Rohingya. Bhakan, mereka merayakan tersebut.

BACA JUGA: Manuver Bahaya! Kapal Selam Pembelah Bumi Iran Mulai Diparkir

"Ia adalah alasan di balik semua penderitaan kami. Mengapa kami tak merayakannya. Ia juga telah mengabaikan penderitaan kami dan mendukung genosida terhadap Rohingya," kata pemimpin komunitas, Farid Ullah.

Diketahui, hingga saat ini masyarakat Myanmar juga menjadi terbelah. Lantaran, ada sebagian yang mendukung maupun tidak mendukung terhadap  kudeta oelh militer tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co