GenPI.co - Perdana Menteri Prancis, Jean Castex, mengatakan negaranya bakal menutup perbatasan dengan semua negara di luar Uni Eropa mulai Minggu (31/1/2021).
Semua orang yang ingin masuk ke Prancis juga memerlukan tes PCR negatif.
BACA JUGA: Konflik Berkepanjangan, Kondisi Warga Afrika Tengah Menyedihkan
Castex menambahkan semua pusat perbelanjaan besar akan tutup dan perjalanan ke wilayah luar negeri negara itu juga akan dibatasi.
Dia juga memerintahkan peningkatan pemeriksaan polisi terhadap orang-orang yang melanggar jam malam 12 jam sehari di Prancis, mengadakan pesta rahasia, atau membuka restoran.
"Langkah-langkah telah diberlakukan untuk menghindari penguncian ketiga," ucap Castex dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Sky News, Sabtu (30/1/2021).
Sementra, kurang dari seminggu yang lalu, penasihat ilmiah utama negara itu untuk pandemi mengungkapkan bahwa Prancis kemungkinan akan perlu melakukan penguncian ketiga secepat Februari karena penyebaran varian baru virus corona.
Sebagai informasi, infeksi, rawat inap, dan kematian terus meningkat di Prancis baru-baru ini, dengan 60% tempat tidur perawatan intensif negara itu sekarang ditempati oleh pasien virus corona.
Lebih dari 75.000 orang telah meninggal karena virus di Prancis, penghitungan tertinggi ketujuh di dunia.
BACA JUGA: Kedutaan Israel di India Diteror Bom, Pelaku Masih Misterius
Upaya Prancis untuk menyebarkan vaksin telah melambat karena masalah pasokan dengan suntikan Pfizer dan Moderna.
Menurut kementerian kesehatan negara itu, sejauh ini 1,45 juta orang telah divaksinasi di Prancis.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News