Situasi Memanas, AS Serukan Rusia dan Turki Keluar dari Libya

29 Januari 2021 19:49

GenPI.co - Amerika Serikat telah menyerukan penarikan segera pasukan Rusia dan Turki untuk keluar dari Libya, setelah tenggat waktu perjanjian habis.  

Di bawah gencatan senjata yang didukung PBB yang ditandatangani pada Oktober tahun lalu, pasukan asing dan tentara gabungan ditarik keluar dari Libya dengan diberikan waktu tiga bulan.

BACA JUGA: PBB Desak Myanmar Patuhi Demokrasi, Pemerintahan Suu Kyi Terancam

"Kami menyerukan kepada semua pihak eksternal, termasuk Rusia, Turki dan UEA, untuk menghormati kedaulatan Libya dan segera menghentikan semua intervensi militer di Libya," ucap penjabat duta besar AS, Richard Mills, seperti dilansir dari Reuters (29/1/2021).

Menurutnya, hal ini berdasarkan perjanjian gencatan senjata Oktober lalu, dengan menyerukan kepada Turki dan Rusia untuk segera memulai penarikan pasukan mereka dari negara tersebut.

Pernyataan itu muncul setahun setelah KTT Berlin mempertemukan pendukung dari faksi-faksi utama yang bertikai di Libya, dengan para pemimpin dunia berjanji untuk mengakhiri campur tangan asing dan bekerja menuju gencatan senjata permanen.

BACA JUGA: Afrika Selatan Izinkan Tentara Wanita Muslim Gunakan Hijab

PBB juga memperkirakan ada sekitar 20.000 tentara asing dan tentara bayaran yang membantu pihak lawan di Libya.

Diketahui, sebagian besar pasukan asing terkonsentrasi di sekitar Sirte, di pangkalan udara Al-Jufra yang dikuasai oleh pasukan Haftar 500 km (300 mil) di selatan Tripoli dan lebih jauh ke barat di Al-Watiya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co