Konflik Ethiopia, Warga Mati Kelaparan, Jasad di Mana-mana

19 Januari 2021 13:18

GenPI.co - Ratusan ribu orang terancam tewas kelaparan, karena konflik yang terjadi di negara bagian Tigray Ethiopia, tanpa henti.

Dilansir Aljazeera, Selasa (19/1/2021), pertempuran sengit dimulai pada awal November tahun lalu, antara pasukan pemerintah federal dan Front Pembebasan Rakyat Tigrayan (TPLF).

BACA JUGA: Kerusuhan di Israel Meluas, Gaza Kembali Memanas

Layanan telepon dan internet ke Tigray diputus dan jurnalis serta pekerja bantuan dilarang masuk.

Konflik dilaporkan telah menewaskan ribuan orang, dengan setidaknya 50.000 orang menyeberang ke negara tetangga Sudan untuk melarikan diri dari pertempuran.

Bantuan kemanusiaan juga terhambat, membuat jutaan orang, termasuk orang-orang yang baru mengungsi dan pengungsi yang sudah berlindung, di kamp-kamp yang berbasis di Tigray kini menghadapi krisis kelaparan.

Aljazeera juga melaporkan bahwa telah ada pertemuan antara Pusat Koordinasi Darurat Tigray, kelompok bantuan internasional dan pejabat Ethiopia di Mekelle.

Perwakilan lembaga bantuan tampaknya mengkritik tanggapan pemerintah terhadap krisis.

Pertemuan itu lebih menyoroti gawatnya krisis, karena mengutip seorang administrator regional Ethiopia mengatakan bahwa ratusan ribu orang berisiko kelaparan jika upaya bantuan makanan tidak diberikan.

Sementara, Perdana Menteri Billene Seyoum dan Gubernur sementara Tigray, Mulu Nega belum juga merespon tentang kekhawatiran tersebut.

Selain pasokan makanan, wilayah ini juga menghadapi kekurangan pasokan medis, dengan rumah sakit hancur dan penjarahan yang merajalela.

Bank-bank di Mekelle ditutup selama perang, menyebabkan orang-orang dengan tangan kosong atau kekurangan persediaan uang tunai untuk kebutuhan pokok.

Tak hanya itu, harga pangan juga meroket akibat kelangkaan akibat perang.

Terlepas dari laporan tentang kejahatan yang merajalela, termasuk pemerkosaan terhadap wanita di Mekelle, hingga penangakapan terhadap untuk dibunuh.

Tetapi di luar ibu kota, bank tetap tutup dan pertempuran terus berlanjut ketika pasukan Ethiopia dan sekutu mereka memburu para pemimpin TPLF yang diyakini telah mundur ke pedesaan Tigray.

Pemerintah Ethiopia juga menerangkan bahwa Seyoum Mesfin, seorang pejabat TPLF terkenal dan mantan menteri luar negeri Ethiopia, tewas dalam pertempuran bersama dua perwira lainnya.

BACA JUGA: Ukraina Catat Ribuan Kasus Baru Covid-19

Mengingat peperangan masih terus terjadi, para ahli khawatir krisis kemanusiaan yang berkembang dapat meningkatkan perlawanan lokal.

“Dalam konflik ini terjadi kelaparan massal di beberapa bagian Tigray, dan ini menyebabkan konflik berkepanjangan,” ucap Direktur proyek Tanduk Afrika untuk International Crisis Group, Murithi Mutiga.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri
Ethiopia   Peperangan   Kelaparan   Sudan   Afrika  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co