GenPI.co - Pemerintah Amerika serikat (AS) memulangkan 2.500 personel tentara dari Irak dan Afghanistan. Hal ini dilakukan untuk mendukung gencatan senjata permanen di negara tersebut.
Penjabat Sekretaris Pertahanan Christopher Miller mengakui pemulangan ribuan personel militers AS ini merupakan bentuk pembatasan saat dibahas di kongres terkait Afghanistan.
BACA JUGA: WHO Geleng-geleng Kepala Soal Kapan Corona Berakhir, Ini Katanya
"Hari ini, AS lebih dekat dari sebelumnya untuk mengakhiri perang hampir dua dekade dan menyambut dalam proses perdamaian yang dimiliki Afghanistan," ucap Miller dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Minggu (17/1/2021).
Lebih lanjut, menurutnya hal ini dilakukan agar Afghanistan mencapai penyelesaian politik dan gencatan senjata permanen dan komprehensif. Selain itu, ribuan personel yang dipulangkan ini juga diperuntukan untuk menjaga keamanan AS.
"Dengan jumlah 2.500, komandan memiliki apa yang mereka butuhkan untuk menjaga keamanan Amerika, rakyat kami, dan kepentingan kami saat mereka dipulangkan," ungkapnya.
Sebelumnya, AS terakhir memiliki sekitar 4.500 tentara di Afghanistan, dan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional, yang diberlakukan atas veto Trump pada 1 Januari lalu yang mengharuskan adanya pengurangan personel di sana.
BACA JUGA: Inggris Lockdown, Semua Perjalanan Tutup & Militer Berjaga Ketat
Di bawah rencana yang disahkan oleh Trump, Pentagon berusaha untuk sepenuhnya menarik pasukan AS dari Afghanistan pada Mei, tetapi tidak jelas apakah Presiden Joe Biden yang akan datang akan terus menerapkan kebijakan tersebut ketika dia menjabat pada 20 Januari.
Sementara pembicaraan intra-Afghanistan untuk mengakhiri konflik sedang berlangsung, ada peningkatan yang mencolok dalam serangan Taliban terhadap pasukan pemerintah Afghanistan baru-baru ini.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News