GenPI.co - Angkatan Darat Amerika Serikat sedang menyelidiki seorang perwira pasukan khusus AS terkait keterlibatannya dalam kerusuhan di Capitol Hill.
Dilansir Aljazeera, Senin (11/1/2021) Komandan Pangkalan Militer Fort Bragg di Carolina Utara saat ini sedang meninjau Kapten Emily Rainey yang disebut terlibat dalam kerusuhan di Capitol Hill.
BACA JUGA: Tragis! Enam Orang Penjaga Taman Nasional UNESCO Tewas
Rainey merupakan seorang perwira Spesialis Operasi Psikologi Angkatan Darat Amerika Serikat. Ia diduga memimpin sekolompok orang dari North Carolina untuk berunjuk rasa di Capitol Hill.
Dia membantah terlibat kerusuhan, ia merasa sudah bertindak sesuai dengan peraturan militer dan tidak ada seorang pun dari kelompok mereka yang melanggar hukum.
"Saya adalah warga negara swasta dan melakukan segalanya dengan benar dan sesuai hak saya," kata Rainey dalam pernyataannya.
Rainey mengatakan dia memimpin 100 anggota Warga Moore County untuk kebebasan, tetapi dirinya bukan sebagai jaringan non-partisan yang mempromosikan nilai-nilai konservatif, ke Washington, DC untuk melakukan kerusuhan dan mendukung Trump.
Dia mengatakan kelompok itu menghadiri rapat umum tetapi dia tidak tahu siapa pun yang memasuki Capitol dan bahwa mereka akan kembali ke bus mereka beberapa jam sebelum jam malam darurat diberlakukan.
"Kami orang yang melakukan perjalanan ke Washington, DC adalah orang-orang yang cinta damai dan taat hukum yang tidak melakukan apa-apa selain menunjukkan hak Amandemen Pertama kami," tegas dia.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi setelah di mana Trump mengulangi klaim palsu bahwa pemilu telah dicurangi terhadapnya dan mengatakan dia dan pendukungnya harus berjuang lebih keras untuk melindungi demokrasi.
BACA JUGA: Pekan Depan, India Berikan Vaksin Covid-19 ke 1,3 Miliar Warganya
Sehingga, pendukung Trump memberontak dan memaksa masuk dengan membuat kerusuhan saat kongres di Capitol Hill sedang berlangsung. Dilaporkan, saat ini lima orang tewas dalm peristiwa tersebut, dan puluhan orang lainnya luka-luka.
Sejauh ini, setidaknya 90 orang juga telah ditangkap dengan tuduhan mulai dari pelanggaran jam malam hingga tindak pidana yang terkait dengan penyerangan terhadap petugas polisi, memiliki senjata ilegal dan membuat ancaman pembunuhan terhadap Nancy Pelosi, Ketua DPR dan perwakilan Partai Demokrat dari California.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News