GenPI.co - Mantan bos Mossad benar-benar menyepelekan Iran. Iran disebut telah gagal untuk membalaskan kematian jenderalnya, Qasem Soleimani. Apa benar begitu? Awas balasan mematikan!
Sejauh ini, Iran memang belum memerlihatkan ancaman pembalasan yang mematikan. Tapi, kekuatannya dinilai banyak analis belum habis.
Meski begitu, mantan direktur Mossad, Danny Yatom, berpendapat lain. Pasukan Quds saat ini dianggap belum pulih dari kematian Soleimani.
BACA JUGA: Shio Pengeruk Cuan, Semua Bisa Dibikin Jumpalitan
Mantan direktur Mossad lainnya, Shabtai Shavit, mencatat bahwa pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakrhizadeh, pada November adalah pukulan ganda. Utamanya terhadap aktivitas militer Iran di Timur Tengah.
“Komandan Pasukan Quds saat ini, Esmail Ghaani, tidak pada level yang sama dengan pendahulunya,” katanya, seperti dikutip Jerusalem Post.
Sementara itu, mantan Kepala Dewan Keamanan Nasional Israel Mayor Jenderal (purn) Giora Eiland berasumsi bahwa tindakan apa pun hanya akan terjadi setelah Joe Biden menjabat sebagai presiden Amerika.
BACA JUGA: Sukses dalam Genggaman, Zodiaknya Mendulang Banyak Keberuntungan
“Mereka tidak akan lupa untuk membalas. Mungkin waktunya bukan ketika mereka dalam negosiasi dengan Amerika,” katanya.
Juru bicara IRGC Jenderal Ramezan Sharif sebelumnya menggarisbawahi bahwa Iran-lah yang akan menentukan waktu dan tempat balas dendam atas pembunuhan Soleimani.
“Balas dendam ini harus berdampak paling besar pada musuh dan mendapat dukungan paling banyak dari dunia Islam,” katanya seperti dikutip Mehr News. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News