GenPI.co - Kelompok teroris menyerang desa Tchombangou dan Zaroumdareye dekat perbatasan Mali di barat daya Niger, yang mengakibatkan 100 jiwa orang meninggal dunia.
"Untuk seluruh korban luka 25 orang, saat ini telah dievakuasi ke Niamey dan Ouallam untuk menjalani perawatan," ujar Menteri Dalam Negeri Mali, Alkache Alhada dalam keterangannya seperti dilansir Aljazeera, Senin (4/1/2021).
BACA JUGA: Kasus Meroket, Afrika Selatan Percepat Pemesanan Vaksin Covid-19
Sementara, Perdana Menteri Brigi Rafini mengatakan menyusul salah satu hari paling mematikan dalam ingatan baru-baru ini untuk sebuah negara yang dilanda kekerasan Islam.
Serangan itu diyakini sebagai pembalasan atas pembunuhan dua pejuang sebelumnya oleh penduduk desa.
Para pejabat mengatakan mereka mencurigai para penyerang menyeberang ke Niger dari negara tetangga Mali. Daerah tempat penyerangan juga menjadi saksi kekerasan antarkomunitas.
Delegasi pemerintah sekarang sedang dalam perjalanan ke daerah itu untuk menyelidiki apa yang terjadi.
Sebelumnya, otoritas negara Afrika Barat itu mengumumkan 56 korban tewas dan 20 orang luka-luka dalam insiden tersebut.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Wilayah Tillaberi, di mana desa-desa itu berada, telah menjadi sasaran organisasi teroris yang berbasis di Mali sejak 2017.
Status keadaan darurat pun diumumkan di wilayah tersebut karena sering menjadi target serangan.
Pada Minggu (3/1/2021), Turki mengutuk serangan teroris yang keji, dan menyampaikan belasungkawa bagi warga dan pemerintah Niger.
BACA JUGA: Pulau Rahasia Rusia Tak Ada di Google Maps, Isinya Ternyata...
Menurut PBB, Niger saat ini menampung sekitar 230.000 pengungsi dan 250.000 orang telantar.
Boko Haram telah meneror negara itu selama beberapa tahun terakhir. Bulan lalu saja, serangan Boko Haram telah menewaskan sedikitnya 27 orang di wilayah Diffa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News