GenPI.co - Para ilmuwan China telah melakukan penelitian sumber awal virus corona yang telah merenggut nyawa ribuan manusia.
Para ilmuwan menyebut ada sembilan negara yang menjadi sumber virus corona yakni India, Italia, Amerika Serikat (AS), Bangladesh, Australia, Rusia, Yunani, Serbia, dan Republik Ceko.
BACA JUGA: Arab Saudi Terlibat Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran?
Dikutip dari Daily Mail pada Kamis (3/12), para ilmuwan mengklaim virus corona muncul pertama kali di India pada musim panas 2019 dan ditularkan dari hewan ke manusia melalui air yang terkontaminasi.
Mereka mengatakan, penelitian yang mereka lakukan menggunakan analisis filogenetik untuk memantau mutasi pada virus.
Di mana menurut mereka, virus yang memiliki jumlah mutasi paling sedikit kemungkinan besar adalah yang pertama.
Meski begitu, kredibilitas penelitian tersebut diragukan oleh banyak ilmuwan lainnya. Seorang ahli dari University of Glasgow, David Robertson mengatakan, penelitian itu penuh dengan kesalahan dan tidak memberikan pemahaman mengenai covid-19.
"Pendekatan penulir untuk mengidentifikasi urutan virus yang 'paling tidak bermutasi' adalah bias," ucap dia.
"Para penulis juga mengabaikan data epidemiologi ekstensif yang tersedia yang menunjukkan kemunculan yang jelas di China dan bahwa virus menyebar dari sana," tambahnya.
Komentar yang kurang lebih senada juga disampaikan oleh seorang ahli di University of California, Marc Suchard.
Ia mengatakan, memilih urutan virus yang memiliki sedikit perbedaan dalam kumpulan acak tidak mungkin menghasilkan nenek moyangnya.
BACA JUGA: Jokowi Harus Waspada, Ada Mafia di Balik Isu Reshuffle Kabinet
Hingga saat ini, sumber virus tersebut masih belum diketahui dan memicu banyak spekulasi. Beberapa spekulasi yang bermunculan menyebut virus itu muncul dari pasar makanan basah Wuhan dan kebocoran laboratorium di sana. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News