GenPI.co - China dan India berlomba untuk mendapatkan pengaruh geopolitik di Kepulauan Maldives.
Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir ini, konflik terasa semakin memanas di negara yang terkenal dengan keindahan wisata lautnya ini.
BACA JUGA: India-China Memanas, Mulai dari Perbatasan Sampai Blokir Aplikasi
Maldives memang negara kepulauan kecil dengan populasi sedikit, sekitar setengah juta orang. Namun, letaknya sangat strategis di jalur pelayaran Samudera Hindia.
Kuasa Beijing di Maldives diproyeksikan dengan pembangunan jembatan sepanjang 2,1 kilometer yang menghubungkan Ibu Kota Male dengan bandara internasionalnya.
Jembatan ini dibangun dengan biaya sebesar 200 juta dolar Amerika Serikat.
India pun dibuat resah dengan pembangunan ini. Maldives sudah sejak lama dianggap India sebagai bagian dari pengaruh tradisionalnya, dilansir CNN (26/11).
BACA JUGA: Bunker Rahasia China Isinya Mengejutkan, India Bisa Mati Gaya
Akhirnya, New Delhi pun mengumumkan pembangunan jembatan berbiaya 500 juta dolar AS pada Agustus lalu.
Jembatan sepanjang 6,7 kilometer ini menghubungkan Male dengan tiga pulau terdekat dan ‘membayangi’ jembatan yang dibangun oleh China.
Persahabatan China dan Maldives dimulai sejak Pemerintahan Abdulla Yameen yang naik tahta pada 2013.
Namun, kekalahan Yameen pada 2018 memberi kesempatan pada India untuk memperbaiki hubungan dengan sekutu tradisionalnya.
Persaingan yang berkembang antara India dan China membuat Maldives harus berhati-hati untuk menjaga hubungan baik kedua raksasa Asia tersebut.
Walaupun saat ini Maldives sudah lebih condong ke India, tapi China tak bisa sepenuhnya bisa mereka asingkan.
Apalagi, dengan utang kepada China imbas pembuatan jembatan yang selesai dibangun pada 2018 tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News