GenPI.co - Ada hal yang menarik saat Kamala Harris berpidato di acara perayaan kemenangan Presiden Terpilih Amerika Serikat Joe Biden pada Sabtu (7/11).
Selain pidatonya yang menggugah, Kamala Harris menampilkan sebuah pesan kuat melalui busana yang ia kenakan.
BACA JUGA: Trump Mulai Legowo Terima Kekalahan, Kalimat ini Buktinya
Dalam Perayaan kemenangan yang diselenggarakan di Chase Center, Wilmington, Delaware itu, Harris mengenakan setelan atas-bawah berwarna putih. Gayanya yang dipadukan dengan blus berwarna senada menyiratkan sebuah pesan untuk memperkuat pesan persatuan dan emansipasi.
Warna putih sendiri telah lama dikaitkan dengan gerakan hak pilih perempuan, diadopsi sebagai simbol kemurnian moral. Sementara hijau erat hubungannya dengan simbol harapan, serta ungu untuk menunjukkan martabat.
Warna ini juga menandakan nilai anti kekerasan dan tuntutan kesetaraan politik yang disuarakan Harris. Dia merupakan perempuan, sekaligus orang kulit hitam dan orang Asia Selatan pertama yang terpilih sebagai wakil presiden AS.
Setelan putih merupakan tribut untuk beberapa perempuan yang menancapkan tonggak sejarah dalam politik AS.
Pertama, Shirley Chisholm, seorang perempuan Afrika-Amerika pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres pada 1968.
Kedua, Geraldine Ferraro yang menjadi cawapres dari Walter Mondale dalam kampanye Pilpres AS 1984. Ketiga, Hillary Clinton, perempuan pertama yang mencalonkan jadi presiden AS
Perempuan-perempuan di atas mengenakan setelan putih saat pertama kali melakukan deklarasinya.
BACA JUGA: AS Sebut Indonesia Punya Peran di Laut China Selatan
Blus berpita juga memiliki nilai sejarah. Model tersebut sering dipakai oleh Margaret Thatcher saat berkiprah di dunia politik Inggris pada 1980-an.
Caranya mengikat pita merupakan adopsi dari bagaimana politisi laki-laki Inggris mengenakan dasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News