GenPI.co - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump ngamuk soal perhitungan suara di Pilpres AS.
Dalam cuitan di akun Twitter-nya, ia meminta agar penghitungan suara segera dihentikan.
BACA JUGA: Meski Kontroversial, Donald Trump Bawa Hoki buat Indonesia
"HENTIKAN PENGHITUNGAN," cuit akun @realDonaldTrump, pada Kamis (5/11) waktu setempat.
Pernyataan ini disampaikan Donald Trump di tengah keunggulan lawannya, Joe Biden yang merupakan calon presiden dari Partai Demokrat.
Berdasarkan hasil sementara, Joe Biden ungul di atas Donald Trump, baik dari populer vote ataupun suara elektoral.
Jurnalis VOA, Eva Mazrieva, menjelaskan bahwa Donald Trump memang bersikeras mengatakan bahwa ia telah dicurangi dalam sejumah kesempatan.
Hal itu ia jelaskan dalam diskusi virtual "Trump vs Biden: Pertarungan Menuju Gedung Putih".
“Donald Trump dalam pidato terakhirnya masih bersikeras bahwa dia telah dicurangi,” kata Eva.
Salah satu tuduhan yang disebutkan oleh Donald Trump adalah tentang adanya kecurangan dalam surat suara yang berasal dari pos.
Sebab, sebagian besar suara yang berasal dari pos diberikan kepada Joe Biden, sedangkan Donald Trump unggul dalam suara yang diberikan melalui tempat pemungutan suara (TPS).
“Yang dituduhkan oleh Trump adalah adanya surat suara dari pos yang lebih banyak ke Joe Biden,” jelas Eva.
Padahal, menurut Eva hal tersebut terjadi karena kubu Partai Demokrat meminta agar pendukung Joe Biden menyalurkan suaranya lewat pos, agar lebih aman di tengah pandemi covid-19.
Sementara, kubu Partai Republik yang lebih konservatif, meminta para pendukung Donald Trump untuk memberikan suaranya secara langsung lewat TPS.
Sebab, mereka tidak ingin menghilangkan tradisi pemilu yang sudah ada.
“Maka dari itu banyak suara dari TPS yang condong ke Trump,” lanjutnya.
Selain itu, Donald Trump juga melemparkan tuduhan tentang adanya sejumlah donatur berdompet tebal yang membantu suara Joe Biden.
Namun, sejumlah tuduhan yang dilemparkan Donald Trump masih belum memiliki bukti yang jelas.
BACA JUGA: Donald Trump vs Joe Biden, Bagaimana Bila Pilpres Seri?
“Sayangnya, belum ada bukti nyata dari Trump mengenai tuduhan tersebut,” tutur Eva. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News