GenPI.co - Pilpres Amerika boleh panas. Donald Trump dan Joe Biden boleh saling serang. Tapi pemenangnya justru dicuri Vladimir Putin dan Xi Jinping.
Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), ada kekuatan besar di balik pilpres Amerika. Kolumnis Peter Kammerer bahkan menilai pemenang pemilu Amerika bukan dari internal negaranya.
BACA JUGA: Shio Berzodiak Ini Bisa Bikin Langit dan Bumi Tunduk Kepadanya
Artinya, trofi juara bukan menjadi milik Trump atau Biden. Pemenang sesungguhnya justru datang lewat Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kok bisa begitu? Analisanya dari mana? Apa juga hubungan China dan Rusia di pilpres Amerika?
Yang pertama, Xi Jinping dan Vladimir Putin sama-sama memegang kekuatan besar. Tak hanya di negaranya. Tapi juga dunia.
Sistem pemerintahan mereka dinilai lebih unggul daripada demokrasi Barat yang diagungkan Amerika.
Trump justru dianggap sebagai berkah. Saat menjabat, Trump hanya menunjukkan sedikit perhatian pada konstitusi negaranya. Dia justru banyak menyebarkan kebencian yang merugikan Amerika.
“Dia menyebut China dan Rusia sebagai rival terbesar Amerika, menjatuhkan sanksi dan menggunakan retorika yang mengancam,” ujar Peter Kammerer seperti dimuat South China Morning Post, Rabu (4/11/2020).
Biden juga tak jauh beda. Menurut Kammerer, sosok Biden tidak membuat banyak orang terkesan saat kampanye. Bahkan ketika ia menjadi wakil presiden di bawah kepemimpinan Barrack Obama.
BACA JUGA: Hoki Mengembang Sampai ke Awan, Berkah Zodiak Ini Bikin Jantungan
"Biden memahami bagaimana sistem bekerja. Ada batasan. Dia paham betapa pentingnya kerja sama dan kompromi,” katanya.
Meski tidak seburuk Trump, Biden memiliki catatan rasisme dan misogini. Dan Biden adalah orang yang sangat berhati-hati dalam hal konflik.
“Ia mendukung perang di Irak yang memakan ratusan ribu nyawa sipil, menyebabkan krisis pengungsi dan memicu lahirnya kelompok teroris Negara Islam,” tambahnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News