GenPI.co - China tiba-tiba memuji Indonesia setinggi langit. Padahal sebelumnya China sempat berseteru terkait konflik wilayah di Natuna. Ada apa dengan China?
Semua itu ternyata terkait sikap Indonesia yang menolak masuknya pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) P-8 Poseidon.
Pesawat P-8 Poseidon itu meminta permintaan khusus kepada Indonesia agar Boeing canggih itu bisa mendarat dan mengisi bahan bakar di wilayah Indonesia. Tapi permintaan itu ditolak oleh otoritas Indonesia.
BACA JUGA: Bersahabat dengan Dewi Fortuna, Zodiaknya Bisa Mengguncang Dunia
Lantas mengapa China sampai memuji Indonesia setinggi langit?
Rupanya, Poseidon canggih itu bukan pesawat biasa. Selain dipersenjatai dengan rudal anti-kapal Harpoon, torpedo dan senjata lainnya, pesawatnya dapat menjatuhkan dan memantau sonobuoy.
P-8 juga dapat beroperasi bersama dengan aset lain, termasuk Northrop Grumman MQ-4C Triton pengawas maritim kendaraan udara tak berawak (UAV).
P-8 juga bisa beroperasi dalam perang anti-kapal selam, perang anti-permukaan dan bisa difungsikan untuk pengiriman keperluan perang.
Yang membuat China memuji Indonesia bukan karena kecanggihan P-8. Tapi karena pesawat Itu diperuntukkan untuk mengawasi aktivitas China di Laut China Selatan (LCS).
Seperti diketahui, Amerika tengah panas dengan China yang mengklaim 80% kawasan perairan LCS dengan konsep sembilan garis putus-putus (nine-dash line).
BACA JUGA: Uang di Atas Cinta, Masa Depan Zodiak Bakal Terbang ke Angkasa
Media China bahkan menyoroti pemberitaan soal penolakan Indonesia akan masuknya pesawat mata-mata tersebut. Sikap Indonesia belakangan juga dipuji media yang terafiliasi dengan Partai Komunis China, Global Times.
“Mereka tidak ingin kawasan itu menjadi tempat permainan militer negara-negara besar,” tulis media tersebut.
Bagi China, ini adalah sikap yang benar dari kekuatan regional yang sebenarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News