GenPI.co - Gelombang demonstrasi di Thailand kian besar. Thailand benar-benar membara. Segala macam bentuk unjuk rasa tak boleh ada.
Dekrit darurat dikeluarkan. Isinya melarang unjuk rasa damai di Bangkok. Perkumpulan dalam jumlah besar bakal langsung ditindak tegas oleh aparat.
Dekrit darurat itu mulai berlaku pada pukul 04.00 pagi waktu lokal pada Kamis (15/10).
BACA JUGA: Hoki Tinggi Melekat ke Zodiak Ini, Takdirnya Tajir Melintir
Otoritas Thailand terlihat sangat membela dan melindungi Raja. Efeknya tentu saja langsung berhadapan dengan rakyat.
Rakyat yang melawan langsung memosisikan diri di barisan gerakan demokrasi yang dipimpin mahasiswa.
Semua kompak mendesak perdana menteri (PM) mundur. Semua juga kompak menyuarakan pembatasan kekuasaan raja.
Pihak keamanan bersikap pun tegas. Kepolisian menyatakan telah menahan sekitar 20 orang. Belum ada rilis nama-nama orang yang ditangkap.
BACA JUGA: Merajut Asmara dengan Zodiak Ini Dijamin Bahagia
BBC kemudian mengetahui bahwa mereka yang ditangkap termasuk para pemimpin protes.
Nama yang disebut adalah aktivis mahasiswa Parit Chiwarak, pengacara hak asasi manusia (HAM) Anon Nampa dan Panusaya Sithijirawattanakul.
Dalam rekaman video yang dirilis online, para personel kepolisian membacakan dakwaan pada Panusaya di ruangan sebelum wanita aktivis itu digiring ke luar ruangan.
Sejumlah pengunjuk rasa mengangkat salut tiga jari yang menjadi simbol gerakan protes di depan konvoi ratu saat mereka didorong mundur oleh personel kepolisian. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News