GenPI.co - Ada kejadian langka dalam upacara parade militer tahunan Korea Utara, akhir pekan lalu. Pemimpin tertinggi negara itu membacakan pidato sambil meneteskan air mata.
Peristiwa itu disiarkan oleh ebagaimana terekam dalam siaran televisi nasional di Korut, yang kemudian diunggah oleh Pyongyang Broadcast Service di akun resminya di Youtube, Senin (12/10).
BACA JUGA: Virus Corona Menyebar ke Pedalaman, Argentina Ketar-ketir
Dengan suara bergetar, Kom Jong Un meminta maaf dan menyampaikan terima kasih kepada rakyatnya.
Mereka yang mengikuti upacara pun ikut terenyuh. Pejabat militer, anggota partai buruh hingga rakyat tampak haru melihat pemimpinnya seperti itu.
"Kepercayaan rakyat kepada saya setinggi angkasa dan sedalam lautan, tetapi saya telah gagal memenuhi keinginan rakyat. Untuk itu, saya meminta maaf," kata Kim Jong Un.
Kegagalan yang dimaksudkannya adalah krisis ekonomi yang berkepanjangan akibat sanksi dari beberapa negara dan lembaga internasional.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya menghargai kepercayaan dan kerja keras rakyat Korea. Hal itu menurutnya yang menjadi alasan negara itu bertahan dalam keterisolasiannya.
Pidato yang melankolis plus air mata bukanlah sifat umum pemimpin Korut. Selama memimpin, keluarga Kim dikenal bertangan besi dan tidak segan menghukum rakyatya yang dianggap melanggar.
Sejumlah pelanggaran HAM yang diakukan rezim Korut dibeberkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada Juli 2020.
PBB menyebut sekitar 100 narapidana perempuan yang berhasil melarikan diri dari Korut.
Mereka mengaku menjadi korban eksploitasi seksual dan kerja paksa. Bahkan pernikahan paksa saat mendekam di tahanan selama 2009 sampai 2019.
BACA JUGA: Buntut Penembakan Warganya oleh Korut, Korsel Kirim Puluhan Kapal
Kepada Reuters, pengamat isu Korea Utara, Rachel Minyoung Lee, melihat aksi Kim Jong Un ini adalah salah satu upaya mendekatkan diri pada rakyatnya.
Dengan begitu, ia dapat berlindung di balik dukungan rakyat di tengah berbagai tekanan komunitas internasional dan para pembelot di luar negeri yang menginginkan rezim Kim turun dari pucuk kekuasaan.(ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News