GenPI.co - Selama ini kita mengenal jika peti mati terbuat dari kayu. Namun sebuah perusahaan rintisan atau startup asal Belanda membuat terobosan. Mereka menciptakan peti mati dari jamur.
Peti mati hidup, demikian produk bikinan perusahaan Loop itu dijuluki, diklaim terurai dengan mudah. Menariknya lagi peti ini bisa mengubah tubuh jenazah yang membusuk menjadi nutrisi utama bagi tumbuhan.
BACA JUGA: Berwajah Sangat Mirip, Ibu dan Anak ini Dikira Kembar
Pihak perusahaan mengatakan, peti mati ini terbuat dari miselium merupakan strutur akar bawah tanah jamur. Bahan lain yang ditambahkan adalah lumut untuk menstimulasi pembusukan.
"Miselium adalah pendaur ulang alami terbesar," kata Bob Hendrikx, pencipta peti mati itu kepada Reuters dikutip Kamis (24/9).
Dijelaskannya, miselium terus mencari makanan dan mengubahkan menjadi nutrisi tumbuhan, serta mengubah racun menjadi nutrisi.
Menurut Hendrikx, miselium juga digunakan di Chernobyl, sebuah kawasan yang terdampak bencana nuklir di Rusia.
"Ini digunakan di Chernobyl untuk membersihkan tanah di sana", tambahnya
Peti mati hidup ini berfungsi sebagai mana peti mati pada umumnya. bentuknya juga sebagaimana yang dikenal hanya saja dibuat dari serpihan kayu dan miseleum dan kemudian dicetak.
Menggunakan peti mati ini, penguraian tubuh jenasah hanya butuh 2 sampai 3 tahun, bukan 10 hingga 20 tahun seperti waktu yang dibutuhkan bila mengubur jenazah dengan peti mati tradisional.
BACA JUGA: Anak Kecil Papua Menangis Mau Ikut Tentara TNI, Begini Ceritanya
Itu karena peti mati itu hancur peti mati berbahan jamur itu hancur dalam 30-40 hatri setelah terkena yang terkena air tanah. Keluarga bahkan bisa menambahkan benih pohon apa saja bersama peti saat pemakanan
Saat ini Loop telah menjual peti mati khusus dengan harga 1500 euro (Rp26 juta) per buah.(ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News