GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan penjelasan terkait penggunaan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Selama ini, ternyata diam-diam TKA tersebut dilibatkan dalam proyek strategis nasional (PSN).
BACA JUGA: Ditolak Prabowo Subianto, Perangai Asli China Akhirnya Terkuak
Penjelasan Luhut dalam acara Sarasehan Virtual 100 Ekonom, Selasa (15/9), ia berdalih tenaga kerja di kawasan proyek penghasil sumber mineral tersebut masih berpendidikan rendah. Oleh sebab itu, TKA asal China dibutuhkan.
"Jadi kalau ada banyak yang berteriak tidak pakai (tenaga kerja) kita, lah penduduk lokalnya saja pendidikannya enggak ada yang bagus. Misalnya saja matematika rendah," kilah Luhut.
BACA JUGA: Skakmat Anies Baswedan Bikin Istana Kelabakan
Sementara itu, Luhut juga memastikan jika ada investasi asing yang masuk ke Indonesia dan ingin mengelola sumber daya alam harus mengikuti beberapa aturan.
Aturan pertama yang harus dipenuhi adalah ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi yang canggih. Kedua, transfer ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi (transfer knowledge).
Selanjutnya, Luhut juga mengatakan harus ada perjanjian kerja sama dengan negara luar harus menerapkan business to business (B2B). Selain itu, katanya harus menghindari government to government (G2G) untuk mengurangi rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB).
BACA JUGA: 4 Zodiak Ini Bakal Kaya Raya, Tapi Harus Segera Berubah!
"Jadi kita jangan mencari-cari kekurangan. Saya tentu tidak sempurna, di sana sini kurang. Tetapi yang saya lakukan ini menurut hemat saya dengan dibantu anak-anak muda di kantor saya ini kami lakukan perhitungan betul-betul sangat baik sekali," ungkapnya.
Dia juga menjelaskan, proyek smelter di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara saat ini telah menunjukkan adanya perkembangan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja.
Sebuah kampus Politeknik juga dibangun di Konawe. Pembangunan kampus tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan warga di sana. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News