GenPI.co - Sukses kabur dari kekuasaan Kim Jong Un. Seorang wanita pembelot Korea Utara baru-baru ini mengungkapkan pengakuan yang mengejutkan.
Yeonmi Park, wanita cantik ini dibesarkan di Negara yang tak ada konsep cinta dan persahabatan.
BACA JUGA: Amarah Jenderal Andika Perkasa Ditentang Pensiunan Tentara Ini
Korea Utara memiliki sistem pendidikan yang sangat ketat di sekolah. Pemujaan hanya diarahkan pada pemimpin tertinggi saja.
Tak hanya itu aja, Park sudah terbiasa melihat banyak orang mati kelaparan di jalanan.
Mengutip dari New York Post, Park adalah satu dari beberapa ratus pembelot Korea Utara yang melarikan diri ke Amerika Serikat. Dia dan ibunya melarikan diri pada tahun 2007 ketika masih berusia 13 tahun.
BACA JUGA: 5 Jus Ajaib Ini Bisa Bikin Asam Urat Ambrol
Sekarang ia bekerja sebagai juru kampanye hak asasi manusia, wanita berusia 26 tahun itu menjelaskan bahwa Korea Utara tidak seperti kediktatoran negara lain semisal Iran atau Kuba.
"Di negara-negara tersebut, Anda memiliki pemahaman bahwa mereka tidak normal, mereka terisolasi dan orang-orangnya tidak aman," katanya kepada New York Post.
Park dan saudara perempuannya diajari bahwa Kim Jong Il, mantan pemimpin negara, dan putranya Kim Jong Un adalah dewa.
BACA JUGA: Jokowi Diremehkan Peneliti Asing, Dianggap Masih Level Wali Kota
Para guru menjelaskan kepada mereka bahwa keluarga Kim dapat membaca pikiran warganya dalam kehidupan sehari-hari, membuat rakyat untuk berpikir baik tentang para tiran.
Murid juga didorong untuk menemukan kesalahan pada teman sekelas mereka dan menyerang mereka secara verbal dalam "sesi kritik".
Park mengatakan tentang perjuangannya dalam menemukan makanan untuk bertahan hidup. Dia sudah terbiasa makan serangga di negaranya yang mana lebih dari 10 juta orang kelaparan atau menghadapi kekurangan makanan yang parah.
Baik paman dan neneknya meninggal karena kekurangan gizi dan mayat yang ditemukan di jalan merupakan kejadian biasa.
"Saya telah mengunjungi daerah kumuh di Mumbai, saya telah mengunjungi daerah kumuh di negara lain, tetapi tidak ada yang seperti Korea Utara. Ketika warga Korea Utara kelaparan, ini adalah kelaparan sistematis oleh negara yang memilih untuk membuat kami kelaparan," katanya.
Park juga mengkritik keputusan pemerintah untuk mengembangkan senjata nuklir ketika bisa memberi makan rakyatnya dengan uang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News