GenPI.co - Baru-baru ini Presiden Amerika Serikat Donald Trump membantah sebuah laporan melalui Twitter mengenai dirinya yang mengatakan bahwa tentara yang gugur adalah pecundang dan bodoh.
Menurut Trump berita tersebut palsu yang disebabkan kegagalan menjijikkan dan kecemburuan. Selain itu sebagai upaya memalukan untuk memengaruhi Pemilu 2020.
BACA JUGA: Luar Biasa, Ternyata Manfaat Minyak Tawon Tak Bisa Disepelekan
Mengutip dari The Washington Post, mantan pejabat senior pemerintahan yang mengatakan bahwa Trump sering membuat komentar meremehkan veteran dan tentara yang hilang saat bertugas.
Namun, Trump sendiri menyampaikan kepada wartawan cerita itu bohong.
Trump memiliki sejarah panjang dalam membuat komentar yang meremehkan atau menghina anggota militer dan menghina anggota keluarga tentara yang gugur.
BACA JUGA: Prajurit Tertipu Info Palsu, Jenderal Andika Bikin Aturan Keras!
Selama kampanye kepresidenan 2016, Trump menyerang keluarga bintang emas Khizr dan Ghazala Khan. Putranya Kapten Humayun Khan dibunuh oleh seorang pembom bunuh diri di Irak pada tahun 2004.
Pasangan itu berbicara di konvensi nasional Partai Demokrat 2016 sebagai protes atas serangan Trump terhadap Muslim.
BACA JUGA: Di Balik Pesona Selir Raja Thailand, Ternyata...
Selain itu, Trump pernah berselisih dengan mendiang senator John McCain. Dia seorang pilot angkatan laut yang dijadikan tawanan perang dan disiksa di penjara Vietnam. Dia juga ditahan selama lebih dari lima tahun.
Trump sangat marah karena McCain mengkritiknya di depan umum dan menolak upaya Partai Republik untuk membatalkan undang-undang perawatan kesehatan Barack Obama.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News