GenPI.co - Masih ingat kisah mengenai pengantin yang mengadakan sesi prewedding saat terjadi ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon? Mereka selamat namun masih bingung plus trauma dengan kejadian yang menimpa mereka.
Pasangan itu adalah Israa Seblani dan Ahmad Subeih. Israa sendiri bekerja sebagai dokter di Amerika Serikat, sementara suaminya adalah seorang pebisnis di Beirut.
Kepada Reuters, yang dikutip Minggu (9/8), Israa mengatakan, seperti gadis-gadis lainnya, dirinya kala itu merasa bersukacita karena bakal menikah.
Ia yakin orang tuanya pasti bangga melihatnya dengan pakaian putih itu, yang membuatnya tampak seperti putri.
BACA JUGA: Prewedding Saat Ledakan di Lebanon, Pengantin ini Hampir Tewas
“Apa yang terjadi ketika terjadi ledakan, tidak bisa dijeaskan dengan kata-kata… Aku begitu terkejut dan bingung melihat yang sedang terjadi. Apa aku akan mati? Bagaimana aku akan mati,” ungkap Israa.
Saat kejadian, pecahan kaca bertebaran dari jendela hotel tempat ia harusnya menginap. Bunga-bunga yang sudah diatur sedemikian rupa seketika berterbangan ke sana kemari oleh gelombang kejut ledakan.
Ahmed Subeih, sang suami, tak kalah shock dengan kejadian. Sesaat setelah ledakan, ia segera mencari Israa dan berupaya menyelamatkannya
“Kami masih trauma.. Aku tak pernah dengar ledakan seperti itu,” katanya.
Setelah ledakan, dia dan suaminya mencoba menenangkan diri dan melanjutkan perayaan mereka.
"Suamiku menyuruhku untuk melanjutkan, kita tidak bisa berhenti. Aku seperti baik-baik saja, kenapa tidak, kita lanjutkan. Aku tidak hidup saat ini sebenarnya, aku seperti berjalan, wajahku tersenyum, bibirku tersenyum, itu saja. , tidak lebih. Lalu kami pergi makan malam. "
Ahmad ingat memasuki hotel yang rusak pada hari Rabu untuk mengambil barang-barang dan paspor mereka.
"Pemandangan di dalam ruangan itu luar biasa," katanya.
BACA JUGA: Wow! George dan Amal Clooney Sumbang Rp 1,45 Miliar untuk Lebanon
Dia sedang menunggu visa Amerika Serikat sehingga dia bisa bergabung dengan istrinya di sana.
Israa mencintai Lebanon, tetapi setelah mengalami kejadian itu, tinggal di sana bukanlah pilihan.
Dia masih berusaha menemukan kegembiraan dalam pernikahan yang telah lama dia persiapkan.
"Ada banyak kerusakan, banyak orang terbunuh dan terluka. Tapi juga jika saya ingin melihat kami, diriku sendiri, suamiku, fotografernya - bagaimana kami lolos tanpa cedera, aku bersyukur kepada Tuhan karena telah melindungi kami.”
"Ini saja membuatku merasa optimis dan untuk menjaga kegembiraan saat saya datang ke sini untuk merayakannya,” tandasnya.(Reuters)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News