GenPI.co - Akhir bulan lalu, adanya komunikasi antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Jokowi diketahui publik dalam cuitan di akun Twitter pribadi @realDonaldTrump.
Pada cuitan yang diunggah pada Jumat (24/4), mengungkapkan soal permintaan bantuan ventilator dari Presiden Jokowi kepada Amerika Serikat.
BACA JUGA: Virus Corona Tembus Gedung Putih, Merinding Dengar Presiden Trump
Hal tersebut akhirnya diungkap oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah bincang santai yang disiarkan RRI, Minggu (10/5).
Luhut Pandjaitan menyebut, bahwa ada hikmah di balik pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Sebab, adanya wabah virus corona, pemerintah Indonesia baru menyadari bahwa industri farmasi masih banyak mengandalkan impor. Hal ini juga yang jadi pembahasan Presiden Jokowi dan Presiden AS Donald Trump soal peluang investasi farmasi.
BACA JUGA: Mengharukan, 3 Zodiak Ini Rela Berkorban Demi Cinta
"Kami baru sadar betul kalau kita perlu obat-obatan, farmasi kami 90% impor," jelas Luhut Pandjaitan.
Luhut pun menegaskan, pemerintah tidak ingin mengatakan bahwa covid-19 bukan masalah besar. Tetapi dari adanya covid-19, ada peluang yang bisa dimanfaatkan Indonesia.
"Peluang dari kita adalah, sekarang kita ini kita mengorganisir diri kita ini reformasi menjadi diri kita yang lebih bagus," ujarnya.
BACA JUGA: Waspada! 4 Zodiak Ini Cintanya Bakal Berantakan
Luhut menjelaskan bahwa Presiden Jokowi sudah memerintahkan agar APBN fokus untuk pemulihan industri dalam negeri. Jokowi juga sudah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, soal pembahasan peluang investasi di bidang farmasi.
"Presiden Jokowi bicara dengan Presiden Trump, sekarang Presiden Trump dengan Indonesia. Karena dia berantem dengan Tiongkok, dia mau relokasi industrinya, saya diminta presiden untuk bicara nanti sama pembantu Presiden Trump," ungkap Luhut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News