GenPI.co - Amerika Serikat saat ini ampun-ampunan membendung wabah virus corona. Seolah tak bisa dikendalikan, pandemi mematikan ini kian ganas dan terus menimbulkan korban jiwa.
Salah satu tempat yang terserang yakni penjara Terminal Island, hampir setengah dari 1.055 narapidana di California, Amerika Serikat ini dinyatakan positif virus corona.
BACA JUGA: Awas Covid-19! Air Rebusan Daun Sirih Ampuh Obati Penyakit Asma
Selain itu, 10 staf lembaga pemasyarakatan tersebut juga positif.
Padahal pekan lalu, penjara Pulau Terminal hanya memiliki 57 narapidana yang dinyatakan terjangkiti covid-19. Namun, jumlah itu meroket hampir 700 persen hanya dalam kurun waktu tujuh hari.
BACA JUGA: Pasangan Hidup Idaman, 5 Zodiak ini Dikenal Jago Masak
Menurut, Biro Penjara Federal AS melaporkan bahwa total 1.313 narapidana dan 335 staf dalam sistem pemasyarakatan Negeri Paman Sam telah dikonfirmasi terjangkiti virus corona.
Sejauh ini, sebanyak 30 orang di antaranya meninggal akibat penyakit terkait covid-19.
Sementara itu, hal tragis juga terjadi di kota New York. Di mana pada Rabu (29/4) pemerintah setempat mengirim satu truk berpendingin ke salah satu rumah duka, setelah fasilitas tersebut kedapatan menyimpan jasad di kendaraan tanpa pendingin.
BACA JUGA: Ternyata Ini 4 Hal yang Memengaruhi Perut Buncit Pada Wanita
Menurut sumber Reuters, dia melihat kondisi mengerikan itu, di mana banyak jasad di sebuah mobil van U-Haul.
ABC News melaporkan sekitar 100 jasad disimpan di dalam kendaraan setelah si pemilik rumah duka Andrew T. Cleckley Funeral Services mengatakan pendingin yang biasanya untuk menyimpan jasad rusak.
Namun, ABC tidak mengidentifikasi si pemilik dan tidak ada seorang pun di rumah duka yang bersedia berkomentar.
BACA JUGA: Karier 3 Zodiak Ini Siap Melesat di Bulan Mei
Tak diketahui berapa lama jasad-jasad itu disimpan di U-Haul atau apakah ada korban covid-19.
Jasad-jasad itu ditemukan setelah tetangga melaporkan bau yang berasal dari kendaraan tersebut.
Sementara itu, hingga Rabu sore lebih dari 18.000 orang di kota terbesar Amerika tersebut meninggal akibat covid-19, menurut hitungan Reuters.
Saat ini, rumah duka mengaku pihaknya sedang menghadapi tumpukan simpanan jasad selama berminggu-minggu untuk menguburkan atau mengkremasi orang meninggal.(reuters/antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News