GenPI.co - Ramalan para ahli kesehatan ini bikin dag-dig-dug. Estimasi mereka, hingga pertengahan tahun 2021, vaksin corona belum bisa dijual di pasaran.
Saat ini, banyak ahli dari berbagai belahan dunia memang tengah mencoba mengembangkan vaksin untuk menangkal virus corona.
Sejumlah Negara dilaporkan sudah mengujicobanya pada manusia. Namun, bagaimana efektivitasnya? Apakah orang yang terjangkit COVID-19 menjadi sembuh?
BACA JUGA: Ramadan yang Beda, Bersyukurlah! Warnanya Hanya Ada Saat Corona
Sampai detik ini, belum ada yang bisa memastikan keampuhan vaksin yang sudah diujicoba tadi. China masih bungkam. Amerika belum bisa tersenyum. Israel dan Jerman nasibnya juga sama.
Lalu, kapan kira-kira vaksin untuk virus corona bisa dugunakan dan diproduksi massal?
Melansir dari Mirror.co.uk, para ilmuwan dari Universitas Oxford mengatakan mereka yakin dapat memiliki vaksin yang tersedia pada bulan September.
Namun hal tersebut dipatahkan oleh Sekretaris Bisnis, Alok Sharma. Menurutnya mustahil jika ada hasil yang cepat untuk mengakhiri pandemi ini.
Beberapa ilmuan bersama dengan GlaxoSmithKline Plc dan Sanofi SA, pada awal pekan ini mengatakan mereka akan mengembangkan vaksin, memperkirakan vaksin tidak akan tersedia sampai babak kedua tahun 2021.
BACA JUGA: Daya Pikat Zodiak Ini Tinggi, Cowok Pasti Terpana
Dari rekam jejak medis, perlu hingga 10 tahun untuk vaksin diuji dan dilisensikan. Kalau pun ada percepatan, 18 bulan adalah target yang paling realistis.
“Jika Anda setuju vaksin yang dimaksud adalah untuk penggunaan massal, memungkinkan untuk menyelematkan hidup kita, maka 12 hingga 18 bulan mungkin benar,” terang Marian Wentworth, presiden dan CEO Ilmu Manajemen untuk Kesehatan Amerika Serikat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News