Obat Covid-19 Sukses Diuji Coba di Amerika Serikat

19 April 2020 03:16

GenPI.co - Saat ini jumlah pasien baru akibat virus corona (covid-19) masih bertambah, meski demikian, Presiden AS Donald Trump pada Kamis dalam pengarahan hariannya mulai membicarakan kemungkinan pencabutan karantina wilayah di negara bagian. 

BACA JUGA: Wanita Harus Kuat Jika Memilih 4 Zodiak Pria Anak Mami Ini...

Presiden Trump mengatakan, pembukaan kembali wilayah secara bertahap penting untuk mencegah kelumpuhan perekonomian yang dampaknya juga cukup serius bagi warga negara AS seperti terjadinya penyalahgunaan obat, stres dan bunuh diri.

Menurut Presiden Trump bahwa pembukaan kembali negara bagian perlu dilakukan secara bertahap setelah mempertimbangkan beberapa hal seperti adanya kecenderungan penurunan kasus infeksi baru. 

BACA JUGA: Ternyata 4 Cara Alami Ini Ampuh Redakan Batuk Tanpa Obat

Untuk membuka karantina wilayah, otoritas di negara bagian juga perlu melakukan penguatan dalam pengujian atas corona.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada Jumat melaporkan 661.712 kasus virus corona, bertambah 29.164 kasus dari hitungan sebelumnya.

BACA JUGA: Strategi Amerika Serikat Hadapi Covid-19, Pakar PBB: Gagal...

Hal serupa juga terjadi pada jumlah kematian, dengan tambahan 1.978 kematian menjadi 33.049.

Jumlah kasus di CDC itu tentu saja tidak mewakili kasus yang dilaporkan oleh setiap negara bagian.

Sementara itu, kabar baik juga datang dari dunia medis, di mana uji coba obat Remdesivir ke pasien covid-19 di rumah sakit universitas Chicago telah sukses dilakukan.

BACA JUGA: 4 Kebiasaan Wanita Ini Bisa Membuat Seorang Pria Kelepek-kelepek

Menurut dokter spesialis penyakit menular dari Universitas Chicago, Kathleen Mullane, bahwa pasien covid-19 dengan kondisi berat mayoritas mengalami pemulihan yang cepat dalam gejala demam dan gangguan pernapasan. 

Sehingga bisa dipulangkan pihak rumah sakit dalam kurun waktu kurang dari satu minggu.

"Kabar baiknya adalah bahwa sebagian besar pasien kami sudah diperbolehkan pulang, dan itu bagus sekali. Kami hanya mendapati dua pasien yang tewas," jelas Kathleen Mullane, kepada STAT News, dilansir CNBC, Jumat (17/4).

Menurutnya, dalam uji coba tersebut, pihak rumah sakit universitas Chicago hanya merekrut 125 pasien corona, 113 di antaranya dengan kondisi tingkat keparahan berat. 

Obat remdesivir sejatinya bukan obat baru. Sebab, telah digunakan untuk mengobati pasien SARS dan MERS, yang juga disebabkan oleh golongan virus corona.

Beberapa otoritas kesehatan di AS, China, dan negara lainnya pun telah menggunakan remdesivir sebagai pengobatan saat wabah Ebola berlangsung beberapa tahun silam.(Reuters/ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co