GenPI.co - Presiden China Xi Jinping meyakinkan Presiden AS, bahwa negaranya melakukan semua yang dapat dilakukan untuk menaklukkan virus corona tipe baru.
Di mana virus corona tersebut telah menewaskan hampir 640 orang, termasuk seorang dokter yang mencoba memberi peringatan tetapi diancam oleh polisi.
BACA JUGA: Pasien Virus Corona di China Mulai Frustrasi, Sungguh Mencekam...
China secara bertahap telah mencatat kemajuan, dan yakin dapat mengalahkan epidemi, tanpa konsekuensi jangka panjang terhadap pembangunan ekonomi, kata Xi kepada Presiden Donald Trump melalui sambungan telepon, seperti dilaporkan stasiun televisi negara.
BACA JUGA: Duet Prabowo-Puan Maharani di 2024, Pelunasan Janji Megawati...
Sambungan telepon ke Gedung Putih itu dilakukan, setelah bank sentral China berjanji untuk meningkatkan dukungan, bagi ekonomi guna meredam hantaman akibat wabah tersebut.
BACA JUGA: Formasi Khusus CPNS-PPPK untuk Honorer K2, Non-Kategori Wassalam
Presiden Xi Jinping sebelumnya mengumumkan perang terhadap virus itu, dengan mengatakan China telah merespons dengan segala kekuatannya.
Serta melakukan "langkah-langkah pencegahan dan kontrol yang paling teliti dan ketat", kata media pemerintah.
BACA JUGA: Perang Suriah: Rudal Israel Serang Damaskus, Turki Kuasai Idlib
Seruan tersebut menggema datang di tengah curahan kesedihan, dan kemarahan di media sosial atas kematian dokter mata Li Wenliang.
Dokter Li (34) adalah satu dari delapan orang yang ditegur oleh polisi di pusat Kota Wuhan, pusat penyebaran penyakit menular itu, bulan lalu karena menyebarkan informasi "ilegal dan salah" tentang virus mirip flu.
BACA JUGA: Pengungkap Virus Corona China Akhirnya Meninggal, Ini Fotonya...
Pesan-pesan media sosialnya yang memperingatkan bahwa virus corona baru "mirip SARS" yang berasal dari China.
Di mana menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia pada 2002-2003, telah memicu kemarahan polisi.
BACA JUGA: Barbie Kumalasari Blak-blakan, Ngebet Tak Tahan Ini...
China dahulu dituduh berusaha menutupi SARS.
Akhirnya, Li terpaksa menandatangani surat pada 3 Januari yang menyatakan bahwa ia "sangat mengganggu ketertiban sosial" dan diancam dengan tuduhan.
BACA JUGA: Gagahnya Calon Perwira TNI Ini Saat Dilihat Menhan Prabowo
Banyak pengguna media sosial menggambarkan Li sebagai pahlawan, dan menuduh pihak berwenang tidak kompeten pada tahap awal wabah yang kini telah merenggut lebih dari 400 nyawa di Wuhan.
"Nyalakan lilin dan berikan penghormatan kepada pahlawan," tulis seseorang di media sosial Weibo.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News