GenPI.co - Pria yang dihukum mati di Iran karena menjadi mata-mata untuk CIA, akan segera dieksekusi.
Mata-mata tersebut berusaha membocorkan informasi tentang program nuklir Teheran, pihak berwenang mengatakan hal itu pada Selasa (5/2), menurut kantor berita semiresmi Fars.
BACA JUGA: Menhan Prabowo Subianto Sangat Kesatria, Luhut Panjaitan Mengakui
Dalam perkara lain, dua orang yang bekerja untuk sebuah lembaga derma dihukum 10 tahun penjara karena memata-matai dan lima tahun penjara karena bertindak melanggar keamanan nasional atas dakwaan yang sama, ujar juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili.
BACA JUGA: Pasukan Suriah Gempur Idlib, Turki Balas Serang Pakai Jet F-16
"Amir Rahimpour yang jadi mata-mata CIA dan memperoleh bayaran tinggi dan mencoba memberikan sebagian informasi nuklir Iran kepada pihak Amerika telah diadili dan dihukum mati dan belakangan mahkamah agung menguatkan hukumannya dan dia akan melihat akibat tindakannya segera," ungkap Esmaili.
BACA JUGA: Jika Prabowo dan Puan Maharani Maju 2024, Ini Pesaing Terberatnya
Esmaili tak memberi informasi tambahan tentang kewarganegaraan orang-orang tervonis yang bekerja untuk lembaga derma.
Sebelumnya, Iran tak mengakui kewarganegaraan ganda dan mengadilan menuntut warga negara ganda sebagai warga Iran.
BACA JUGA: Inikah yang Membuat Gubernur Anies Baswedan Terlalu Percaya Diri?
Sementara itu, musim panas lalu Iran mengumumkan pihaknya menangkap 17 orang di lingkaran spionase CIA, dan menyatakan bahwa sebagian di antara mereka telah dijatuhi hukuman mati.
BACA JUGA: Prabowo Subianto itu Pemimpin Indonesia Sesungguhnya...
Berbicara dalam konferensi pers lewat siaran streaming di laman pengadilan, Esmaili mengatakan nama-nama orang-orang yang bekerja untuk kegiatan amal itu belum diumumkan karena vonis itu belum final.(Reuters)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News