GenPI.co - Australia telah siap mengevakuasi warganya dari pusat-pusat epidemi virus corona di China.
Mereka akan diterbangkan ke Australia dengan menggunakan pesawat milik Qantas Airways.
BACA JUGA: Menhan Prabowo Bahas Kontrak Sukhoi-35 Rusia, Amerika Ketar-ketir
Menurut CNN, ada lebih dari 600 warga negara Australia di Provinsi Hubei, China.
Rencananya, pemerintah Australia akan mendahulukan evakuasi orang tua dan warga yang baru sebentar tinggal di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Strategi Menhan Prabowo Bikin Melongo, Kini Bidik Misil Rusia
"Saya tekankan, mereka yang terakhir masuk akan jadi yang pertama keluar. Mereka yang lebih singkat tinggal di area tersebut, yang belum tinggal di sana bertahun-tahun dan mereka yang lebih rentan (terserang virus) jadi fokus kami," ungkap PM Scott Morrison.
BACA JUGA: China Makin Mencekam, Virus Corona Sudah Masuk Wilayah Suci Tibet
Setelah dievakuasi, bukan berarti masalah para warga negara Australia itu selesai.
Karena mereka masih harus melalui masa karantina 14 hari dan berbagai pemeriksaan kesehatan.
BACA JUGA: Ratusan Honorer K2 Dilantik Jadi PNS, Air Mata Bercucuran...
Sementara itu, pemerintah telah menyiapkan area karantina di Pulau Christmas, sebuah pulau kecil di tengah Samudera Hindia, sekitar 1.000 mil dari daratan Australia.
BACA JUGA: Terpidana Jadi Dirut Transjakarta, Anies Baswedan Mimpi Apa ya...
Sebelumnya, Jepang dan Amerika Serikat sudah lebih dulu mengevakuasi warganya dari China.
Mereka juga menerapkan sistem karantina bagi warga yang dievakuasi.(CNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News