GenPI.co - Bank Dunia akan memberikan pinjaman sebesar USD 250 juta kepada Lebanon untuk membantu mengatasi masalah pemadaman listrik yang parah.
Dilansir AP News, hal itu disampaikan Kementerian Keuangan Lebanon, Kamis (24/4).
Masalah kelistrikan di Lebanon sudah berlangsung selama beberapa dekade, tetapi memburuk sejak krisis ekonomi yang dimulai pada akhir 2019.
Perang Israel-Hezbollah yang berlangsung selama 14 bulan dan berakhir pada November lalu juga merusak infrastruktur listrik dan lainnya di berbagai wilayah Lebanon.
Menurut Kantor Berita Nasional yang dikelola pemerintah, kesepakatan pinjaman antara Lebanon dengan Bank Dunia ditandatangani di Washington.
Menteri Keuangan Lebanon Yassin Jaber mengatakan pinjaman ini akan memberikan dorongan penting bagi upaya reformasi di Lebanon untuk memperbaiki sektor kelistrikan.
Sebagian besar warga Lebanon bergantung pada generator swasta yang mahal dan menyebabkan polusi.
"Pinjaman ini akan digunakan untuk meningkatkan pengumpulan tagihan listrik dan memperluas penggunaan energi surya, yang diperkirakan bisa menghemat USD 40 juta setiap tahunnya," tutur Jaber.
Presiden Lebanon Joseph Aoun dan Perdana Menteri Nawaf Salam berjanji untuk melaksanakan reformasi, memerangi korupsi, serta mengatasi masalah tata kelola yang buruk.
Hal itu diharapkan bisa mengeluarkan Lebanon dari krisis ekonomi yang oleh Bank Dunia disebut sebagai salah satu yang terburuk sejak abad ke-19. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News