GenPI.co - Puluhan ribu warga Spanyol menggelar unjuk rasa karena tingginya biaya perumahan, Minggu (6/4).
Dilansir AP News, pemerintah melaporkan sekitar 15.000 orang ikut serta di Madrid dan 12.000 orang di Barcelona.
Namun, penyelenggara mengatakan jumlah demonstran mencapai 10 kali lipat dari laporan pemerintah.
Protes besar ini mencerminkan ketidakpuasan sosial yang menjadi perhatian utama pemerintah sayap kiri Spanyol dan balai kota.
Aksi ini diorganisir aktivis perumahan dan didukung serikat buruh besar di Spanyol.
Krisis perumahan sedang melanda Spanyol.
Masyarakat lebih suka memiliki rumah sendiri, tetapi jumlah rumah sewa yang tersedia sangat sedikit.
Harga sewa terus naik karena permintaan yang tinggi, sementara membeli rumah menjadi sulit bagi banyak orang, terutama di kota besar dan daerah pesisir.
Generasi muda mengatakan mereka harus tinggal bersama orang tua atau membayar mahal untuk berbagi apartemen, dengan sedikit harapan untuk bisa membeli rumah suatu saat nanti.
Biaya perumahan yang tinggi membuat orang yang bergaji tinggi pun kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.
"Saya tinggal dengan empat orang dan masih harus mengalokasikan 30 - 40 persen gaji saya untuk sewa. Saya tidak bisa menabung," kata Mari Sanchez, seorang pengacara berusia 26 tahun di Madrid.
Menteri Perumahan Isabel Rodriguez mengatakan rumah untuk ditempati, bukan dispekulasikan.
"Saya sepakat dengan tuntutan banyak orang yang berunjuk rasa," kata Rodriguez. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News