GenPI.co - Mata uang rial Iran mencapai rekor terendah terhadap dolar Amerika Serikat setelah libur panjang, Sabtu (5/4).
Dilansir AP News, ketegangan antara Iran dengan AS diperkirakan akan membuat nilai rial makin jatuh.
Nilai tukar rial anjlok selama perayaan Tahun Baru Persia Nowruz, karena sebagian besar toko mata uang tutup dan hanya ada perdagangan informal di jalanan, yang menyebabkan tekanan pada pasar.
Setelah libur selesai dan para pedagang kembali bekerja, nilai tukar rial makin terpuruk hingga mencapai 1.043.000 per dolar.
Di Jalan Ferdowsi, pusat pertukaran mata uang di Teheran, beberapa pedagang bahkan mematikan papan elektronik yang menampilkan nilai tukar karena ketidakpastian seputar pergerakan nilai rial selanjutnya.
"Kami mematikannya karena tidak yakin dengan perubahan nilai tukar berikutnya," kata salah satu pedagang, Reza Sharifi.
Ekonomi Iran sangat terpengaruh oleh sanksi internasional, terutama setelah Presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Teheran.
Sementara itu, Trump telah menulis surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Trump mencoba memulai pembicaraan langsung antara Teheran dengan Washington.
Sejauh ini, Iran menyatakan bersedia melakukan pembicaraan tidak langsung, tetapi diskusi semacam itu di bawah pemerintahan Joe Biden tidak ada kemajuan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News