Tentara Korea Utara Disebut Kurang Familiar dengan Medan Perang

01 November 2024 15:40

GenPI.co - Tentara Korea Utara telah dilatih di daerah pegunungan Semenanjung Korea dan tidak mengenal medan perang yang sebagian besar datar dalam perang Rusia-Ukraina.

Dilansir AP News, mereka juga tidak memahami peperangan modern, termasuk penggunaan pesawat tanpa awak, karena Korea Utara belum pernah bertempur dalam pertempuran besar sejak berakhirnya Perang Korea 1950-53, kata para ahli.

“Hati saya sakit,” kata Choi, yang kini menjadi pemimpin kelompok aktivis di Seoul, saat ia melihat video yang dirilis Ukraina yang konon memperlihatkan tentara Korea Utara berbadan kecil yang diyakini berusia akhir belasan atau awal 20-an.

BACA JUGA:  Menteri Informasi Lebanon Menuduh Israel Melakukan Kejahatan Perang

"Tidak ada yang mengira mereka akan pergi ke Rusia untuk mati," kata Choi.

"Namun, saya pikir mereka hanya umpan meriam karena mereka akan dikirim ke lokasi yang paling berbahaya dan pasti akan dibunuh."

BACA JUGA:  Menlu AS Blinken Bahas Upaya Bersama untuk Akhiri Perang dengan Putra Mahkota Saudi

Pemimpin Kim Jong Un mungkin juga berharap bahwa tawaran pasukannya akan mendorong Rusia untuk berbagi teknologi canggih dan sangat sensitif yang ia butuhkan untuk menyempurnakan rudal berkemampuan nuklirnya. 

Pengalihan itu dapat bergantung pada berapa lama perang berlangsung dan berapa banyak pasukan yang akan dikirim Kim.

BACA JUGA:  Presiden Ukraina Zelenskyy Sebut Pasukan Korea Utara Siap Bergabung dalam Perang

Nam Sung-wook, mantan direktur lembaga pemikir yang dikelola oleh badan mata-mata Korea Selatan, mengatakan Korea Utara kemungkinan akan mendapatkan ratusan juta dolar karena gaji para prajurit.

Para prajurit akan mendapatkan pengalaman langsung dalam peperangan modern tetapi kemungkinan akan tewas dalam jumlah besar, dan Rusia akan enggan menyerahkan teknologi rudal canggihnya, katanya. 

“Korea Utara akan terus menyembunyikan pengiriman pasukannya dari rakyatnya sendiri karena masyarakat akan gelisah jika mereka tahu tentara mereka dikirim ke luar negeri untuk dibunuh,” kata Nam, yang sekarang menjadi profesor di Universitas Korea di Korea Selatan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co