GenPI.co - Layanan darurat Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 11 wanita dan dua anak termasuk di antara 22 orang yang tewas dalam serangan Sabtu malam di Beit Lahiya di utara.
Dilansir AP News, militer Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan terhadap militan.
Pejabat kementerian Hussein Mohesin mengatakan 11 orang tewas dalam serangan Israel terhadap sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di kamp pengungsi Shati di utara, dan banyak yang terluka.
"Sebagian besar korban luka adalah anak-anak dan perempuan, dan sebagian besar dari mereka dalam kondisi sangat serius," katanya. Militer Israel tidak segera berkomentar.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat besar-besaran di Gaza utara sejak awal Oktober, dengan mengatakan militan Hamas telah berkumpul kembali di sana.
Ratusan orang telah tewas dan puluhan ribu warga Palestina telah melarikan diri dalam gelombang pengungsian terbaru.
Kelompok-kelompok bantuan telah memperingatkan tentang situasi yang mengerikan.
Israel telah membatasi masuknya bantuan kemanusiaan dalam beberapa minggu terakhir, dan tiga rumah sakit yang tersisa di utara mengatakan mereka telah kewalahan.
Sekretaris jenderal PBB mencatat "tingkat kematian yang mengerikan."
Perang dimulai ketika militan yang dipimpin Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Mereka menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 250 orang.
Sekitar 100 sandera masih berada di Gaza , sekitar sepertiganya diperkirakan tewas.
Serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Kementerian tersebut tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan, tetapi mengatakan lebih dari separuh dari mereka yang tewas adalah wanita dan anak-anak.
Israel mengatakan telah menewaskan lebih dari 17.000 militan, tanpa memberikan bukti.
Serangan itu telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan menyebabkan sekitar 90% dari 2,3 juta penduduknya mengungsi, sering kali berkali-kali. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News