GenPI.co - Musuh asing telah menunjukkan tekad yang berkelanjutan untuk memengaruhi Pilpres AS, dan ada tanda-tanda aktivitas mereka akan meningkat menjelang Hari Pemilihan, kata Microsoft dalam sebuah laporan Rabu.
Dilansir AP News, operator Rusia menggandakan video palsu untuk menjelekkan kampanye Wakil Presiden Kamala Harris.
Sementara kampanye media sosial yang terkait dengan China memfitnah kaum Republikan yang kritis terhadap China, kata divisi intelijen ancaman perusahaan itu pada hari Rabu.
Sementara itu, aktor Iran yang diduga mengirim email yang ditujukan untuk mengintimidasi pemilih AS pada tahun 2020 telah mensurvei situs web terkait pemilu dan outlet media besar.
Hal itu meningkatkan kekhawatiran bahwa mereka mungkin sedang mempersiapkan skema lain tahun ini, kata raksasa teknologi itu.
Laporan tersebut berfungsi sebagai peringatan, berdasarkan laporan lain dari pejabat intelijen AS, bahwa saat negara memasuki tahap akhir yang kritis ini dan mulai menghitung surat suara, upaya pengaruh terburuk mungkin belum terjadi.
Pejabat AS mengatakan mereka tetap yakin bahwa infrastruktur pemilu cukup aman untuk menahan serangan apa pun dari musuh Amerika.
Namun, dalam pemilu yang ketat, upaya asing untuk memengaruhi pemilih menimbulkan kekhawatiran.
Microsoft mencatat bahwa beberapa kampanye disinformasi yang dilacaknya menerima sedikit keterlibatan autentik dari khalayak AS.
Tetapi yang lain telah diperkuat oleh warga Amerika yang tidak sadar, sehingga membuat ribuan orang terpapar propaganda asing pada minggu-minggu terakhir pemungutan suara.
Rusia, China dan Iran semuanya membantah klaim bahwa mereka berusaha mencampuri pemilu AS.
"Pemilihan presiden adalah urusan dalam negeri Amerika Serikat. China tidak punya niat dan tidak akan ikut campur dalam pemilihan AS," kata Kedutaan Besar China dalam sebuah pernyataan.
"Setelah dengan tegas dan berulang kali mengumumkan, Iran tidak memiliki motif atau niat apa pun untuk mencampuri pemilu AS. Oleh karena itu, Iran dengan tegas menolak tuduhan tersebut," demikian bunyi pernyataan dari misi Iran di PBB.
Pesan yang ditinggalkan di Kedutaan Besar Rusia tidak segera dibalas pada hari Rabu.
Laporan tersebut mengungkap lanskap kampanye terkoordinasi yang makin luas untuk memajukan prioritas musuh karena perang global dan masalah ekonomi meningkatkan taruhan untuk pemilihan umum AS di seluruh dunia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News