Israel Diperingatkan Soal Bantuan Kemanusiaan Selama Serangan di Gaza Utara

25 Oktober 2024 17:40

GenPI.co - Israel telah secara drastis mengurangi jumlah bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza saat melancarkan operasi besar lainnya di wilayah utara yang terkena dampak parah.

Dilansir AP News, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken menegaskan kembali peringatannya bahwa menghalangi bantuan kemanusiaan dapat memaksa AS untuk mengurangi dukungan militer penting yang telah diberikannya kepada Israel sejak perang dimulai.

"Ada kemajuan yang telah dicapai, yang merupakan hal yang baik, tetapi lebih banyak kemajuan yang perlu dicapai," katanya kepada wartawan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

BACA JUGA:  Pengeluaran untuk Militer Melonjak, Perekonomian Israel Masih Tetap kuat

Kantor kemanusiaan PBB mengatakan Israel telah sangat membatasi operasi bantuan sejak dimulainya serangan di Jabaliya, kamp pengungsi perkotaan padat penduduk di Gaza utara.

Dikatakan bahwa satu misi penting, untuk menyelamatkan sekitar 40 orang yang terjebak di reruntuhan di Jabaliya, telah berulang kali ditolak sejak Jumat.

BACA JUGA:  FBI Selidiki Rilis Dokumen Tidak Sah Soal Kemungkinan Rencana Serangan Israel

Kolonel Elad Goren, seorang pejabat senior di badan militer Israel yang mengawasi urusan sipil di Gaza, mengatakan dia tidak mengetahui permintaan tersebut.

Berbicara kepada wartawan, Goren mengakui adanya gangguan dalam pengiriman bantuan ke wilayah utara pada paruh pertama bulan Oktober, tetapi mengatakan bahwa gangguan tersebut terkait dengan hari raya Yahudi dan pergerakan pasukan.

BACA JUGA:  Israel Sebut Serangan Lanjutan Bidik Lembaga Keuangan yang Dikelola Hizbullah

Ia mengatakan bahwa orang-orang yang tidak mengungsi dari Jabaliya telah memperoleh cukup bantuan dari bulan-bulan sebelumnya untuk bertahan hidup. 

PBB memperkirakan bahwa 60.000 orang telah mengungsi ke Kota Gaza sejak dimulainya operasi di Jabaliya, yang terbaru dalam serangkaian pengungsian massal.

Gaza Utara, termasuk Kota Gaza, merupakan target pertama operasi darat Israel dan telah dikepung oleh pasukan Israel sejak akhir tahun lalu.

Sebagian besar penduduk mengindahkan peringatan Israel untuk mengungsi ke Gaza selatan di awal perang, tetapi diperkirakan 400.000 orang tetap tinggal.

Wilayah utara mengalami kerusakan lebih parah dibandingkan wilayah lain di Gaza, dengan seluruh permukiman hancur total.

Israel telah mencegah warga Palestina yang melarikan diri dari wilayah utara untuk kembali ke rumah mereka, tuntutan utama Hamas dalam perundingan gencatan senjata. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co