GenPI.co - Serangan Israel terhadap rumah-rumah di Gaza utara hingga Minggu menyebabkan sedikitnya 87 orang tewas atau hilang, kata Kementerian Kesehatan wilayah itu.
Dilansir AP News, sementara operasi skala besar terus berlanjut terhadap militan Hamas yang dikatakan sedang berkumpul kembali.
Kementerian tersebut mengatakan 40 orang lainnya terluka dalam serangan di kota Beit Lahiya, yang merupakan salah satu target pertama invasi darat Israel hampir setahun lalu.
Militer Israel mengatakan serangan itu menyerang target Hamas.
Di antara korban tewas terdapat orangtua dan delapan anak, menurut Raheem Kheder, seorang petugas medis.
Ia mengatakan serangan itu menghancurkan sebuah gedung bertingkat dan sedikitnya empat rumah di sekitarnya.
Militer Israel mengatakan pihaknya menggunakan amunisi presisi terhadap sasaran Hamas.
AS mendesak Israel untuk mendesak gencatan senjata di Gaza menyusul tewasnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar minggu lalu.
Namun, baik Israel maupun Hamas tidak menunjukkan minat terhadap kesepakatan tersebut setelah negosiasi terhenti pada bulan Agustus.
Di Gaza bagian tengah, enam orang, termasuk seorang anak, tewas ketika sebuah serangan menghantam sebuah mobil di Deir al-Balah, kata pejabat rumah sakit Al-Aqsa Martyrs. Jumlah mayat dihitung oleh wartawan AP.
Doctors Without Borders, lembaga amal internasional yang dikenal dengan akronim Prancisnya MSF, menyerukan pasukan Israel untuk segera menghentikan serangan mereka terhadap rumah sakit di Gaza utara setelah Kementerian Kesehatan mengatakan pasukan Israel telah menembaki dua rumah sakit selama akhir pekan.
Militer Israel mengatakan mereka beroperasi di dekat satu rumah sakit tetapi tidak menembaki langsung rumah sakit tersebut.
Konektivitas internet terputus di Gaza utara Sabtu malam, sehingga menyulitkan pengumpulan informasi tentang serangan dan mempersulit upaya penyelamatan.
Israel memerintahkan seluruh penduduk sepertiga wilayah utara Gaza, termasuk Kota Gaza, untuk mengungsi ke selatan pada minggu-minggu awal perang dan mengulangi instruksi tersebut bulan ini. Sekitar 400.000 orang diyakini masih bertahan.
Pada 7 Oktober 2023, militan yang dipimpin Hamas melubangi pagar keamanan Israel dan menyerbu masuk, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik 250 lainnya.
Sekitar 100 tawanan masih ditahan di Gaza, sepertiganya diyakini telah tewas.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat, yang tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil.
Perang tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan menyebabkan sekitar 90% dari populasinya yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News