GenPI.co - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan pada hari Minggu bahwa Timur Tengah menghadapi tantangan berbahaya karena Teheran mengantisipasi serangan Israel.
“Iran tidak menginginkan perang, tetapi kami siap berperang,” kata Araghchi dalam konferensi pers di Baghdad setelah bertemu dengan mitranya dari Irak, dilansir AP News.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Irak Fouad Hussein mengatakan Israel dilarang menggunakan wilayah udara Irak dalam kemungkinan serangan terhadap Iran.
Diplomat tertinggi Baghdad mengatakan pecahnya perang regional tidak hanya akan menciptakan krisis global tetapi juga lahan subur bagi kebangkitan kembali kelompok ekstremis seperti ISIS.
“Kami berusaha menjauhkan konflik dari kawasan ini dan Irak,” katanya.
Menteri luar negeri Iran secara tidak langsung mengancam pasukan AS yang berpotensi beroperasi di Israel dalam sebuah posting daring pada hari Minggu.
Komentar tersebut muncul dalam sebuah posting di platform sosial X yang telah lama dikaitkan dengan Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi, yang membantu mencapai kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 dengan kekuatan dunia.
Dalam pesan tersebut, Araghchi merujuk pada kemungkinan Amerika Serikat mengirim salah satu sistem Terminal High Altitude Area Defense ke Israel. Setiap pemindahan salah satu sistem, yang dikenal dengan akronim THAAD, ke Israel akan melibatkan pengerahan tentara untuk mengoperasikan sistem yang rumit tersebut.
"AS telah mengirimkan sejumlah besar senjata ke Israel," demikian bunyi pesan X.
"Kini, AS juga membahayakan nyawa pasukannya dengan mengerahkan mereka untuk mengoperasikan sistem rudal AS di Israel."
Ditambahkannya: “Meskipun kami telah melakukan upaya luar biasa dalam beberapa hari terakhir untuk menahan perang habis-habisan di wilayah kami, saya katakan dengan jelas bahwa kami tidak memiliki garis merah dalam membela rakyat dan kepentingan kami.”
Kementerian Luar Negeri Iran tidak menanggapi permintaan komentar atas pernyataan tersebut, yang disiarkan oleh media pemerintah Iran.
Israel secara luas diyakini berencana untuk menyerang Iran atas serangan rudalnya terhadap Israel awal bulan ini, serangan langsung kedua terhadap Israel selama perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung yang meluas ke Lebanon dan melibatkan kelompok militan lain yang didukung Iran di wilayah tersebut.
THAAD adalah sistem pertahanan yang menembak jatuh rudal balistik yang masuk, seperti yang ditembakkan oleh Iran dalam serangan terakhirnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News