GenPI.co - Misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan mengatakan tank-tank Israel memasuki secara paksa salah satu posisinya pada hari Minggu, saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuntutnya meninggalkan daerah tersebut.
Dilansir AP News, kritik internasional meningkat setelah pasukan Israel berulang kali menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB sejak dimulainya operasi darat di Lebanon.
Lima pasukan penjaga perdamaian terluka dalam serangan yang menghantam posisi mereka dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar dari mereka disalahkan pada pasukan Israel.
Saat Israel meningkatkan invasi daratnya terhadap militan Hizbullah di Lebanon selatan, pasukan penjaga perdamaian yang beranggotakan 10.000 orang semakin menjadi sasaran.
Hubungan antara Israel dan PBB memburuk akibat cara Israel melancarkan perang di Gaza.
Dalam sebuah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Israel awal bulan ini mengatakan bahwa sekretaris jenderal PBB adalah persona non-grata di Israel.
Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyebut peristiwa hari Minggu itu "sangat mengkhawatirkan."
Netanyahu meminta UNIFIL untuk mengindahkan peringatan Israel untuk melakukan evakuasi, menuduh mereka "memberikan perisai manusia" kepada Hizbullah.
Ketegangan meningkat sejak Israel melancarkan invasi darat ke Lebanon awal bulan ini. Israel meminta UNIFIL untuk memindahkan personelnya lebih jauh ke utara, dan pasukan penjaga perdamaian menolaknya .
Pada hari Kamis, UNIFIL mengatakan sebuah tank Israel "langsung" menembaki markas besarnya di kota Naqoura, merobohkan sebuah menara observasi dan melukai dua pasukan penjaga perdamaian Indonesia.
Dikatakan bahwa markas besarnya dan posisi-posisi di dekatnya "telah berulang kali diserang" dan Israel "sengaja" menembaki dan melumpuhkan kamera pemantau markas besar tersebut.
Pada hari Jumat, UNIFIL mengatakan ledakan baru menghantam markas besarnya, melukai dua pasukan penjaga perdamaian, meskipun tidak secara langsung menyalahkan Israel.
Dikatakan juga bahwa sebuah buldoser tentara Israel menghantam batas posisi lain di Lebanon selatan sementara tank-tank Israel bergerak di dekatnya.
Pada hari Sabtu, UNIFIL mengatakan markas besarnya di Naqoura kembali diserang, dengan seorang pasukan penjaga perdamaian terkena tembakan pada hari Jumat malam dan dalam kondisi stabil. Tidak jelas siapa yang melepaskan tembakan.
Pada hari Minggu, UNIFIL mengatakan dua tank Israel menerobos masuk ke sebuah pangkalan dan kemudian melepaskan tembakan asap di dekat pasukan penjaga perdamaian di sana.
Dikatakan bahwa 15 pasukan penjaga perdamaian PBB mengalami iritasi kulit dan reaksi gastrointestinal.
Pasukan Israel tinggal di sana selama 45 menit, membahayakan misi tersebut, kata pernyataan itu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News