Tuduh Korea Selatan Menerbangkan Drone, Korea Utara Ancam Balas dengan Kekerasan

14 Oktober 2024 14:40

GenPI.co - Korea Utara menuduh Korea Selatan menerbangkan pesawat tanpa awak ke ibu kotanya untuk menyebarkan selebaran propaganda anti-Korea Utara dan mengancam akan membalas dengan kekerasan jika penerbangan semacam itu terjadi lagi.

Dilansir AP News, Korea Selatan mengeluarkan bantahan samar atas tuduhan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Jumat bahwa pesawat tak berawak Korea Selatan terdeteksi di langit malam Pyongyang pada tanggal 3 Oktober dan hari Rabu serta Kamis minggu ini.

BACA JUGA:  Korea Utara Pamer Kekuatan Nuklir, Korea Selatan: Ingin Dapat Perhatian AS

Kementerian tersebut menuduh Korea Selatan melanggar kedaulatan "suci" Korea Utara dan mengancam keamanannya, dan menggambarkan dugaan penerbangan tersebut sebagai "provokasi berbahaya" yang dapat meningkat menjadi konflik bersenjata dan bahkan perang.

Dikatakan bahwa pasukan Korea Utara akan menyiapkan "segala cara serangan" yang mampu menghancurkan sisi selatan perbatasan dan militer Korea Selatan, dan merespons tanpa peringatan jika pesawat tanpa awak Korea Selatan terdeteksi di wilayahnya lagi.

BACA JUGA:  Korea Utara Blokir Permanen Perbatasan dengan Korea Selatan dan Bangun Pertahanan

"Kunci pengaman pada pelatuk kami kini telah dilepas," kata kementerian tersebut.

"Kami akan bersiap untuk segala hal dan akan mengawasi. Para penjahat seharusnya tidak lagi mempertaruhkan nyawa warga negara mereka."

BACA JUGA:  Filipina dan Korea Selatan Tingkatkan Kerja Sama Keamanan, Bangun Kemitraan Strategis

Ketika ditanya tentang klaim Korea Utara selama sidang parlemen, Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun mengatakan kepada anggota parlemen, "Kami belum melakukan itu."

Ia mengatakan bahwa ia masih mencoba menilai situasi dan tidak menjelaskan lebih lanjut.

Tidak langsung jelas apakah Kim merujuk pada pesawat tak berawak militer Korea Selatan, atau juga pesawat tak berawak yang mungkin dioperasikan oleh warga sipil Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak dapat memastikan apakah klaim Korea Utara itu benar, tanpa menjelaskan alasannya.

Kepala staf gabungan memperingatkan Korea Utara untuk "menahan diri dan tidak bertindak gegabah."

“Jika keselamatan warga negara kami terancam dengan cara apa pun, militer kami akan merespons dengan tindakan balasan yang tegas dan menyeluruh,” katanya.

Korea Utara sangat sensitif terhadap kritik luar apa pun terhadap pemerintahan otoriter pemimpin Kim Jong Un dan kekuasaan dinasti keluarganya atas negara tersebut. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co