Sungai-sungai di Dunia Hadapi Tahun Terkering dalam Tiga Dekade, Kata Badan Cuaca PBB

09 Oktober 2024 20:40

GenPI.co - Badan cuaca PBB melaporkan bahwa tahun 2023 merupakan tahun terkering dalam lebih dari tiga dekade bagi sungai-sungai di dunia.

Dilansir AP News, tahun terpanas itu menyebabkan mengeringnya aliran air dan menyebabkan kekeringan berkepanjangan di beberapa tempat.

Organisasi Meteorologi Dunia juga mengatakan gletser yang menjadi sumber air bagi sungai-sungai di banyak negara mengalami kehilangan massa terbesar dalam lima dekade terakhir.

BACA JUGA:  PBB Didesak Segera Meletakkan Dasar bagi Tata Kelola Kecerdasan Buatan Global

Organisasi itu memperingatkan bahwa pencairan es dapat mengancam keamanan air jangka panjang bagi jutaan orang di seluruh dunia.

"Air adalah tanda bahaya perubahan iklim. Kita menerima sinyal bahaya dalam bentuk curah hujan yang makin ekstrem, banjir, dan kekeringan yang mengakibatkan kerugian besar pada kehidupan, ekosistem, dan ekonomi," kata Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo, saat merilis laporan tersebut pada hari Senin.

BACA JUGA:  Pemimpin Dunia Berkumpul di New York untuk Menghadiri Pertemuan Tahunan PBB

Ia mengatakan bahwa meningkatnya suhu sebagian telah menyebabkan siklus hidrologi menjadi “makin tidak menentu dan tidak dapat diprediksi” dengan cara yang dapat menghasilkan “terlalu banyak atau terlalu sedikit air” baik melalui kekeringan maupun banjir.

Laporan “State of Global Water Resources 2023” mencakup sungai dan danau, waduk, air tanah, kelembapan tanah, penyimpanan air daratan, lapisan salju dan gletser, serta penguapan air dari daratan dan tanaman.

BACA JUGA:  PBB dan Lebanon Meluncurkan Permohonan Mendesak untuk Bantuan Kemanusiaan

Badan cuaca, mengutip angka-angka dari UN Water, mengatakan sekitar 3,6 miliar orang menghadapi akses yang tidak memadai terhadap air setidaknya selama satu bulan dalam setahun, dan angka itu diperkirakan akan meningkat menjadi 5 miliar pada tahun 2050.

WMO mengatakan 70% dari semua air yang diambil manusia dari sistem hidrologi digunakan untuk pertanian.

Dunia menghadapi tahun terpanas yang pernah tercatat pada tahun 2023 , dan musim panas tahun ini juga merupakan musim panas terpanas yang pernah ada, meningkatkan tanda-tanda peringatan akan kemungkinan rekor tahunan baru pada tahun 2024.

“Dalam 33 tahun data (terakhir), kami tidak pernah mendapati wilayah seluas ini di seluruh dunia yang berada dalam kondisi kering seperti ini,” kata Stefan Uhlenbrook, direktur hidrologi, air, dan kriosfer di WMO.

Laporan itu mengatakan Amerika Serikat bagian selatan, Amerika Tengah, dan negara-negara Amerika Selatan seperti Argentina, Brasil, Peru, dan Uruguay menghadapi kondisi kekeringan yang meluas dan “tingkat air terendah yang pernah diamati di Amazon dan Danau Titicaca,” di perbatasan antara Peru dan Bolivia.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa cekungan Sungai Mississippi juga mengalami rekor tingkat air terendah.

WMO mengatakan setengah dari dunia menghadapi kondisi aliran sungai kering tahun lalu.

Data untuk tahun 2024 belum tersedia, tetapi Uhlenbrook mengatakan musim panas yang sangat panas "sangat mungkin" mengakibatkan aliran sungai yang rendah tahun ini, dan "di banyak bagian dunia, kami memperkirakan akan terjadi kelangkaan air yang lebih parah." (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co