GenPI.co - Serangkaian serangan udara baru menghantam pinggiran Kota Beirut pada Minggu malam saat Israel mengintensifkan pembomannya di Gaza utara dan Lebanon selatan dalam perang yang meluas dengan kelompok militan yang bersekutu dengan Iran di seluruh wilayah tersebut.
Dilansir AP News, para pejabat Palestina mengatakan serangan terhadap sebuah masjid menewaskan sedikitnya 19 orang.
Setahun setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, Israel telah membuka front baru di Lebanon melawan Hizbullah, yang telah saling tembak dengan Israel sejak perang di Gaza dimulai.
Militer Israel mengonfirmasi serangan Hizbullah terhadap kota Haifa di utara, meskipun belum jelas apakah serpihan dari "proyektil yang jatuh" berasal dari roket atau pencegat.
Hizbullah mengatakan pihaknya mencoba menyerang pangkalan angkatan laut di dekatnya.
Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan pihaknya merawat 10 orang, sebagian besar dari mereka terluka oleh serpihan.
Israel juga telah bersumpah untuk menyerang Iran setelah serangan rudal balistik terhadap Israel minggu lalu.
Konflik yang meluas berisiko semakin menarik Amerika Serikat, yang telah memberikan dukungan militer dan diplomatik penting bagi Israel.
Kelompok militan sekutu Iran di Suriah, Irak, dan Yaman telah bergabung dalam serangan jarak jauh terhadap Israel.
Israel berada dalam siaga tinggi karena peringatan serangan 7 Oktober, sementara unjuk rasa terus berlanjut di seluruh dunia untuk memperingati hari jadi tersebut.
Langit Beirut kembali cerah pada Minggu malam dengan serangan udara baru, sehari setelah pengeboman terberat Israel di pinggiran selatan yang dikenal sebagai Dahiyeh sejak negara itu meningkatkan kampanye udaranya pada 23 September. Belum jelas apakah ada korban jiwa.
Israel mengonfirmasi serangan itu dan mengatakan pihaknya menargetkan Hizbullah.
Kelompok militan itu, yang merupakan angkatan bersenjata terkuat di Lebanon, menyebut penembakan roket ke Israel selama berbulan-bulan sebagai bentuk dukungan bagi Palestina.
Serangan terpisah Israel pada Minggu pagi di kota Qamatiyeh di tenggara Beirut menewaskan enam orang, termasuk tiga anak-anak, kata Kementerian Kesehatan Lebanon. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News