GenPI.co - Jumlah orang yang tewas dalam serangan Israel semalam di Suriah telah meningkat menjadi 18 orang dan puluhan lainnya terluka, kata menteri kesehatan Suriah pada hari Senin.
Dilansir AP News, jumlah korban tewas terbesar dalam serangan semacam itu sejak dimulainya perang di Gaza.
Salah satu lokasi yang menjadi sasaran adalah pusat penelitian yang digunakan dalam pengembangan senjata, kata pemantau perang. Pejabat Suriah mengatakan lokasi sipil menjadi sasaran.
Israel secara rutin menargetkan lokasi militer di Suriah yang terkait dengan Iran dan kelompok militan Lebanon, Hizbullah.
Serangan tersebut makin sering terjadi karena Hizbullah telah saling tembak dengan pasukan Israel selama 11 bulan terakhir dengan latar belakang perang Israel melawan Hamas, sekutu Hizbullah, di Gaza.
Akan tetapi, intensitas dan jumlah korban tewas akibat serangan Minggu malam tidak biasa.
Belum ada komentar langsung dari militer Israel. Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap target di wilayah Suriah yang dikuasai pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, tetapi jarang mengakui atau membahas operasi tersebut.
Serangan tersebut sering kali menargetkan pasukan Suriah atau kelompok yang didukung Iran.
Israel telah berjanji untuk menghentikan perkuatan Iran di Suriah, terutama karena Suriah merupakan rute utama bagi Iran untuk mengirim senjata ke Hizbullah.
Serangan Israel menghantam beberapa daerah di Suriah tengah, merusak jalan raya di provinsi Hama dan memicu kebakaran, kata kantor berita pemerintah Suriah SANA.
Berbicara kepada wartawan, Menteri Kesehatan Suriah Hassan al-Ghabbash menggambarkan serangan itu sebagai "agresi brutal dan biadab."
Ia mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 18 orang dan hampir 40 orang terluka.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau perang yang berpusat di Inggris, mengatakan 25 orang tewas, termasuk sedikitnya lima warga sipil.
Sementara yang lainnya termasuk tentara Suriah dan anggota Hizbullah serta kelompok bersenjata lain yang terkait Iran.
Satu serangan menargetkan pusat penelitian ilmiah di Masyaf, dan serangan lainnya menyerang lokasi tempat "milisi dan pakar Iran ditempatkan untuk mengembangkan senjata di Suriah," kata observatorium tersebut.
Dikatakan bahwa pusat penelitian tersebut dilaporkan digunakan untuk mengembangkan senjata, termasuk rudal presisi jarak pendek dan menengah serta pesawat nirawak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News