Amerika Serikat Yakin Iran Telah Mentransfer Rudal Balistik Jarak Pendek ke Rusia

09 September 2024 21:30

GenPI.co - Amerika Serikat telah memberi tahu sekutu-sekutunya bahwa mereka yakin Iran telah mentransfer rudal balistik jarak pendek ke Rusia untuk perangnya di Ukraina, menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut.

Dilansir AP News, mereka tidak memberikan perincian tentang berapa banyak senjata yang telah dikirimkan atau kapan transfer tersebut mungkin terjadi, tetapi mereka mengonfirmasi temuan intelijen AS.

Mereka berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah yang belum diungkapkan kepada publik.

BACA JUGA:  Rusia Luncurkan Rentetan Drone, Rudal Jelajah dan Balistik, Kata Militer Ukraina

Gedung Putih menolak mengonfirmasi transfer senjata tersebut tetapi menegaskan kembali kekhawatirannya bahwa Iran makin mendukung Rusia.

Gedung Putih telah memperingatkan Iran selama berbulan-bulan agar tidak mentransfer rudal balistik ke Rusia.

BACA JUGA:  Anak-anak di Ukraina Kembali ke Sekolah Saat Rusia Luncurkan Drone dan Rudal Balistik

"Setiap pengalihan rudal balistik Iran ke Rusia akan menjadi peningkatan dramatis dalam dukungan Iran terhadap perang agresi Rusia terhadap Ukraina dan menyebabkan tewasnya lebih banyak warga sipil Ukraina," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Sean Savett dalam sebuah pernyataan.

"Kemitraan ini mengancam keamanan Eropa dan menggambarkan bagaimana pengaruh Iran yang tidak stabil menjangkau lebih jauh dari Timur Tengah dan seluruh dunia."

BACA JUGA:  Bahaya Program Rudal Iran yang Telah Lama Dibanggakan Masih Dipertanyakan

Temuan AS itu muncul saat Kremlin berupaya menangkal serangan mendadak Ukraina yang telah menyebabkan perebutan sekitar 500 mil persegi (1.300 kilometer) wilayah Kursk milik Rusia.

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mendesak sekutu-sekutunya agar mengizinkan negaranya menggunakan rudal-rudal yang dipasok Barat untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dan menghantam lokasi-lokasi tempat Moskow melancarkan serangan udara.

Iran, seperti halnya temuan intelijen AS sebelumnya, membantah menyediakan senjata bagi Rusia untuk perangnya di Ukraina.

“Iran menganggap pemberian bantuan militer kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, yang menyebabkan meningkatnya korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan menjauhnya Iran dari negosiasi gencatan senjata, sebagai tindakan yang tidak manusiawi,” menurut pernyataan dari misi Iran di PBB.

“Jadi, Iran tidak hanya tidak terlibat dalam tindakan tersebut, tetapi juga menyerukan kepada negara-negara lain untuk menghentikan pasokan senjata kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.”

Direktur CIA William Burns, yang berada di London pada hari Sabtu untuk menghadiri pertemuan bersama dengan mitranya dari intelijen Inggris.

CIA memperingatkan tentang hubungan pertahanan yang semakin berkembang dan "mengganggu" yang melibatkan Rusia, China, Iran, dan Korea Utara yang menurutnya mengancam Ukraina dan sekutu Barat di Timur Tengah. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co