Mengenang Serangan Bom Atom, Pejabat Hiroshima Desak Dunia Berhenti Andalkan Nuklir

07 Agustus 2024 20:40

GenPI.co - Para pejabat Hiroshima mendesak para pemimpin dunia pada hari Selasa untuk berhenti mengandalkan senjata nuklir sebagai pencegahan dan mengambil tindakan segera menuju penghapusan.

Dilansir AP News, bukan sebagai cita-cita, tetapi untuk menghilangkan risiko perang atom di tengah konflik di Ukraina dan Timur Tengah serta meningkatnya ketegangan di Asia Timur.

Mereka berkomentar saat Hiroshima mengenang pengeboman atomnya 79 tahun lalu pada akhir Perang Dunia II.

BACA JUGA:  Jepang Protes Gegara 13 Warga Negaranya Dilarang Masuk Rusia Secara Permanen

Peringatan itu diadakan beberapa hari setelah Jepang dan AS menegaskan kembali komitmen Washington untuk "pencegahan yang diperluas," yang mencakup senjata atom, guna melindungi sekutunya di Asia.

Itu merupakan perubahan dari keengganan Jepang di masa lalu untuk membahas isu sensitif secara terbuka sebagai satu-satunya negara di dunia yang pernah mengalami serangan atom.

BACA JUGA:  AS-Jepang Meningkatkan Kerja Sama Militer, Menggarisbawahi Ancaman dari China

Gubernur Hiroshima Hidehiko Yuzaki mengatakan negara-negara bersenjata nuklir dan pendukung penangkalan atom “sengaja mengabaikan fakta bahwa begitu orang menemukan senjata, mereka menggunakannya tanpa kecuali.” 

“Selama senjata nuklir masih ada, senjata itu pasti akan digunakan lagi suatu hari nanti,” kata Yuzaki dalam pidatonya di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima.

BACA JUGA:  3 Konsep Orang Jepang yang Dapat Meningkatkan Hubungan

"Penghapusan senjata nuklir bukanlah cita-cita yang ingin dicapai di masa depan. Sebaliknya, ini adalah masalah mendesak dan nyata yang harus kita tangani dengan sungguh-sungguh saat ini karena masalah nuklir melibatkan risiko yang mengancam kelangsungan hidup manusia," katanya.

Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui mengatakan perang Rusia terhadap Ukraina dan konflik yang memburuk antara Israel dan Palestina “memperdalam ketidakpercayaan dan ketakutan di antara negara-negara”.

Selain itu, memperkuat pandangan bahwa penggunaan kekuatan dalam menyelesaikan konflik tidak dapat dihindari.

Bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 menghancurkan kota itu dan menewaskan 140.000 orang.

Bom kedua yang dijatuhkan tiga hari kemudian di Nagasaki menewaskan 70.000 orang lainnya.

Jepang menyerah pada 15 Agustus, mengakhiri Perang Dunia II dan agresi Jepang selama hampir setengah abad di Asia.

Sekitar 50.000 orang yang hadir dalam upacara tersebut mengheningkan cipta selama satu menit dengan membunyikan lonceng perdamaian pada pukul 8:15 pagi, saat pesawat B-29 AS menjatuhkan bom di kota tersebut.

Ratusan burung merpati putih, yang dianggap sebagai simbol perdamaian, dilepaskan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co